Ahad, 9 Disember 2012

KRAI Utara

KRAI Utara


Suami Kejam! : bogelkan isteri depan rumah angkara cemburu.

Posted: 08 Dec 2012 06:47 PM PST

Seorang lelaki di Kota Binjai, Sumatera Utara, bertindak kejam. Dia menelanjangi isterinya di depan rumah dan disaksikan orang ramai. Perbuatan itu dilakukan kerana pelaku cemburu dengan isterinya.Atas perbuatan itu, sang isteri melaporkan suaminya, Jumain, warga Jalan Merak, Kecamatan Binjai Timur, ke Polis Binjai, Isnin (3/12/2012).Petugas Unit Perlindungan Wanita dan Anak (PPA) Polresta Binjai pun langsung bertindak dan menangkap pelaku di rumah.Polis  juga mengambil  barang bukti, yakni baju, seluar pendek, seluar dalam, serta bra milik mangsa yang sudah rosak akibat disobek-sobek pelaku. Selain ditelanjangi, sang isteri juga dianiaya.Ketua petugas, Jumain mengaku khilaf melakukan perbuatan memalukan itu. Semua itu dilakukan kerana cemburu terhadap sang isteri yang sering kali mendapat pesan singkat (SMS) mesra dari lelaki.VIVAnews

Polis bebaskan belasan buruh kanak kanak yang bekerja tanpa gaji, kerja sehingga 19 jam sehari

Posted: 08 Dec 2012 02:33 PM PST

Polis India dibantu oleh organisasi pelindung anak-anak minggu ini menggerebek dan membebaskan belasan anak-anak yang diperbudakkan untuk membuat hiasan Krismas. Mereka dipaksa bekerja 19 jam sehari tanpa digaji dalam lingkungan kerja yang menyedihkan.Diberitakan ABC News, penyerbuan ini berkat kerja sama antara Polis India dengan Human rights group Global March for Children dan mantan Perdana Menteri Inggeris, Gordon Brown, yang saat ini menjawat utusan khusus PBB untuk pendidikan global.Dalam penyerbuan tersebut, dibebaskan 14 orang anak yang paling kecilnya berusia 8 tahun di sebuah rumah di Delhi. Mereka dipaksa bekerja di ruangan 2x2 meter untuk membuat dekorasi Natal. Para advokat menduga, hiasan Natal ini kemudian dijual di negara-negara Barat dengan harga murah."Tidak ada satu orangtua pun di dunia ini yang ingin melihat anak mereka mengalami kondisi seperti ini. Bekerja di ruang bawah tanah, tanpa udara, tanpa makanan, tanpa perawatan yang baik, dipaksa bekerja berjam-jam setiap hari," kata Brown yang menunjukkan video situasi dalam tempat perbudakan tersebut.Anak-anak tersebut akan dipulangkan ke orangtua mereka yang tersebar di seluruh India. Brown mengatakan, anak-anak ini mengalami luka-luka dan intimidasi. Mereka kerap menjadi sasaran pemukulan jika tidak bekerja. "Beberapa anak tubuhnya terkoyak kerana bekerja dengan kaca. Mereka tidak dibayar. Mereka diperdagangkan dan dipaksa membuat dekorasi Natal yang dijual di toko-toko dan situs-situs di Barat," kata Brown.Priyanke Ribhu dari Global March mengatakan bahawa anak-anak di India sering diculik dari orangtua mereka oleh para pedagang manusia. Para penjahat ini mengiming-imingi para orangtua bahawa anak mereka akan dirawat dan mendapatkan pendidikan yang layak, lebih baik ketimbang tinggal di desa. Namun kenyataannya, lanjut Ribhu, anak-anak itu dipenjarakan untuk bekerja hingga 19 jam per hari. Ribhu mengatakan, dekorasi Natal buatan anak-anak ini boleh ditemukan di eBay atau situs penjualan lainnya.Untuk membedakan antara produk buatan pabrik dan hasil perbudakan, Ribhu memberikan tipsnya.  "Pertama, hati-hatilah jika dekorasi yang anda beli tidak dilabel dengan negara tempat benda itu dibuat. Kedua, waspadalah jika dekorasi itu harganya sangat murah dan ditulisi 'buatan tangan'," kata Ribhu.  VIVAnews.com

Polis bebaskan belasan buruh kanak kanak yang bekerja tanpa gaji, kerja sehingga 19 jam sehari

Posted: 08 Dec 2012 02:22 PM PST

Polis India dibantu oleh organisasi pelindung anak-anak minggu ini menggerebek dan membebaskan belasan anak-anak yang diperbudakkan untuk membuat hiasan Krismas. Mereka dipaksa bekerja 19 jam sehari tanpa digaji dalam lingkungan kerja yang menyedihkan.Diberitakan ABC News, penyerbuan ini berkat kerja sama antara Polis India dengan Human rights group Global March for Children dan mantan Perdana Menteri Inggeris, Gordon Brown, yang saat ini menjawat utusan khusus PBB untuk pendidikan global.Dalam penyerbuan tersebut, dibebaskan 14 orang anak yang paling kecilnya berusia 8 tahun di sebuah rumah di Delhi. Mereka dipaksa bekerja di ruangan 2x2 meter untuk membuat dekorasi Natal. Para advokat menduga, hiasan Natal ini kemudian dijual di negara-negara Barat dengan harga murah."Tidak ada satu orangtua pun di dunia ini yang ingin melihat anak mereka mengalami kondisi seperti ini. Bekerja di ruang bawah tanah, tanpa udara, tanpa makanan, tanpa perawatan yang baik, dipaksa bekerja berjam-jam setiap hari," kata Brown yang menunjukkan video situasi dalam tempat perbudakan tersebut.Anak-anak tersebut akan dipulangkan ke orangtua mereka yang tersebar di seluruh India. Brown mengatakan, anak-anak ini mengalami luka-luka dan intimidasi. Mereka kerap menjadi sasaran pemukulan jika tidak bekerja. "Beberapa anak tubuhnya terkoyak kerana bekerja dengan kaca. Mereka tidak dibayar. Mereka diperdagangkan dan dipaksa membuat dekorasi Natal yang dijual di toko-toko dan situs-situs di Barat," kata Brown.Priyanke Ribhu dari Global March mengatakan bahawa anak-anak di India sering diculik dari orangtua mereka oleh para pedagang manusia. Para penjahat ini mengiming-imingi para orangtua bahawa anak mereka akan dirawat dan mendapatkan pendidikan yang layak, lebih baik ketimbang tinggal di desa. Namun kenyataannya, lanjut Ribhu, anak-anak itu dipenjarakan untuk bekerja hingga 19 jam per hari. Ribhu mengatakan, dekorasi Natal buatan anak-anak ini boleh ditemukan di eBay atau situs penjualan lainnya.Untuk membedakan antara produk buatan pabrik dan hasil perbudakan, Ribhu memberikan tipsnya.  "Pertama, hati-hatilah jika dekorasi yang anda beli tidak dilabel dengan negara tempat benda itu dibuat. Kedua, waspadalah jika dekorasi itu harganya sangat murah dan ditulisi 'buatan tangan'," kata Ribhu.  VIVAnews.com

Tiada ulasan: