Isnin, 26 Disember 2011

BRIGED MP SEGAMBUT

BRIGED MP SEGAMBUT


PERANG DALAMAN DAP?

Posted: 26 Dec 2011 06:30 AM PST

Pergeseran di kalangan pemimpin DAP Pulau Pinang masih belum reda dan hari ini Anggota Dewan Undangan Negeri Seri Delima RSN Rayer menyifatkan kritikan Timbalan Setiausaha Agung parti itu P
Ramasamy terhadap parti dan pemimpin hanya untuk kepentingan dirinya sendiri.

Rayer amat kesal dengan perbuatan Ramasamy itu yang menunjukkan bahawa beliau (Ramasamy) tidak langsung menghormati kepimpinan parti seperti Lim Kit Siang (Penasihat DAP), Lim Guan Eng (Setiausaha Agung) dan Dr Chen Man Hin (Penasihat Seumur Hidup) .

"Ia menggambarkan sikap angkuh beliau," katanya pada sidang media di George Town hari ini.

Sabtu lepas Pengerusi Kebangsaan DAP Karpal Singh meminta Ramasamy meletak jawatan sebagai Timbalan Ketua Menteri II Pulau Pinang kerana melanggar arahan Jawatankuasa Kerja Pusat parti itu yang melarang ahli membuat kenyataan terbuka menentang pemimpin.

Rayer menafikan sekeras-kerasnya beliau ada meminta projek serta keistimewaan daripada Ramasamy walaupun namanya tidak disebut dalam dakwaan yang dibuat oleh Ramasamy sebelum ini.

- Bernama

Pembangkang bentang manifesto bulan depan

Posted: 26 Dec 2011 05:57 AM PST

Tiga parti pakatan pembangkang akan membentangkan manifesto masing-masing pada konvensyen kebangsaan ketiga mereka yang dijadual 14 Jan ini di Stadium Sultan Abdul Halim di Alor Setar.

Pengerusi PKR Kedah Datuk Wan Salleh Wan Isa berkata manifesto itu yang menumpukan kepada pilihan raya umum ke-13 akan dibahaskan perwakilan daripada ketiga-tiga parti sekutu iaitu PKR, DAP dan PAS.

"Selesai sahaja sesi perbentangan dan perbahasan, kita akan adakan deklarasi Alor Setar untuk semua manifesto dan perbahasan yang dibuat," katanya kepada pemberita, di Alor Setar hari ini.

Katanya konvenysen sehari itu dijangka disertai 1,800 perwakilan serta 2,000 pemerhati dan jemputan khas, dan akan dirasmikan secara bersama oleh pemimpin kanan ketiga-tiga parti.

"Pada sebelah malamnya, kita akan adakan ceramah oleh Penasihat PKR Datuk Seri Anwar Ibrahim, Penasihat DAP Lim Kit Siang, Presiden PAS Datuk Seri Abdul Hadi Awang dan Menteri Besar Kedah Datuk Seri Azizan Abdul Razak," kata Wan Salleh.

Beliau juga meminta orang ramai terutamanya usahawan tempatan yang mahu berniaga sepanjang konvensyen itu agar menghubungi Md Zahir Ahmad di talian 012-4080963 atau 04-7316284 bagi mengisi lebih 100 lot niaga yang disediakan.

- Bernama

SYIAH ITU SESAT DAN MENYESATKAN

Posted: 25 Dec 2011 11:15 PM PST

on 26 Desember 2011




Hadratussyekh KH. A. Nawawi Abd. Djalil,

Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan Jawa Timur:



SYIAH ITU SESAT DAN MENYESATKAN


Penyebaran aliran Syiah di Indonesia lumayan cepat. Pengikut Syiah diperkirakan sudah mencapai tiga juta orang. Padahal Syiah merupakan aliran yang bertentangan dengan Ahlussunnah tidak hanya dalam persoalan syariat, tapi juga akidah. Berikut wawancara Ahmad Dairobi dari Buletin Sidogiri dengan Hadratussyekh KH. A. Nawawi Abd. Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri.

Baru-baru ini, konflik Sunni-Syiah sempat mencuat di Jawa Timur, terutama di Pasuruan dan Bondowoso. Sebetulnya di mana letak sesungguhnya perbedaan Sunni-Syiah itu?
Syiah itu adalah aliran yang bertentangan dengan Ahlussunnah wal Jamaah, bahkan Syiah itu lebih jauh daripada Wahabi. Perbedaan dengan Muhammadiyah  kan hanya sekedar hukum-hukum syar'i, seperti tahlil dan lain sebagainya. Tapi kalau perbedaan syiah ini sangat tajam. Hadits yang dibuat pegangan oleh Ahlussunnah tidak mereka pakai. Mereka punya Hadits sendiri. Orang Syiah tidak mau kepada Hadits-hadits dalam Shahih Bukhari, Muslim, Sunan Abi Dawud, Nasa'i, Ibnu Hibban. Dan, al-Qur'an yang ada sekarang ini menurut mereka masih kurang. Al-Qur'an kata mereka lebih banyak dari itu.
Jadi, soal kitab dan rujukan saja antara Syiah dan Ahlussunnah sudah lain. Kalau Muhammadiyah atau Wahabi al-Qur'an-Haditsnya sama dengan kita. Hanya masalah pengelolaannya yang berbeda.

Secara akidah, Syiah apa tergolong ahli bid'ah atau tergolong kafir?
Kalau secara global, tidak kafir. Tapi, kalau secara perinci sepertinya sudah bukan Islam. Rasulullah menyatakan bahwa Islam itu terpecah menjadi 73 tiga golongan, dan hanya satu yang selamat. Lainnya di neraka. Yang selamat adalah golongan yang keyakinan dan kelakuannya mengikuti Rasulullah r dan para shahabat. Itulah Ahlussunnah.
Di antara golongan yang sangat tajam perbedaannya dengan Ahlussunnah adalah golongan Syiah. Mereka tidak mengakui al-Qur'an, tidak mengakui Hadits-hadits Rasulullah saw.

Jika dilihat bahwa mereka tidak mengakui keabsahan al-Qur'an yang dibaca Muslimin sekarang, apa secara fikih tidak murtad?
Kalau soal itu kan sudah maklum. Tapi, saya tidak berani menyatakan kafir begitu. Mereka masih umat Rasulullah Muhammad saw. Tapi, kalau dilihat secara tafshîl (detail dari berbagai paham mereka, red), sepertinya memang sudah di luar Islam.

Pada tahun 1984, Majelis Ulama Indonesia (MUI) hanya mengingatkan agar umat Islam waspada dan berhati-hati terhadap Syiah. Tidak menfatwakan bahwa Syiah itu sesat. Sebetulnya bagaimana langkah MUI ini?
Ya maksudnya jangan sampai ikut Syiah. Kita harus berhati-hati. Itu suatu peringatan jangan sampai ikut-ikut Syiah. Tapi, Syiah itu sebetulnya juga macam-macam. Syiah yang paling dekat (mirip) dengan Ahlussunnah adalah Syiah Zaidiyah. Al-Qur'annya sama, Haditsnya juga sama. Lah, Syiah yang masuk ke Indonesia adalah Syiah Iran, yaitu Syiah Itsna Asyariah.
Syiah Itsna Asyariah ini menyatakan bahwa setelah wafatnya Rasulullah semua shahabat murtad, kecuali beberapa orang, seperti Sayyidina Ali, Abu Dzar al-Ghifari, Miqdad bin al-Aswad, dan Salman al-Farisi. Sedangkan shahabat-shahabat andalan Rasulullah seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Abu Hurairah, menurut Syiah Itsna Asyariyah, mereka murtad semua.
Orang Syiah biasa mengucapkan laknatullah alaihi kepada para shahabat. Bahkan, ada orang Syiah yang menyebut Siti Aisyah sebagai sundel (pelacur). Kalau sampai seperti itu mereka kurang ajar terhadap para Shahabat. Padahal dalam Hadits, jelas-jelas Rasulullah saw sangat melarang sabb as-Shahâbah (memaki Shahabat).

Jadi, dari segi kegemaran mereka memaki para Shahabat, Syiah sudah sesat?
Ya, sangat sesat. Menurut saya mereka itu dhâllun mudhillun (sesat dan menyesatkan).

Lalu, bagaimana sikap kita mengahadapi Syiah ini. Apa harus diberantas?
Kalau bisa ya harus diberantas. Tapi, jangan sampai merusak. Ya ada ukurannya. Ada beberapa Habaib yang menyatakan bahwa orang-orang Syiah itu halla dzabhuhum (halal dibunuh). Kalau Sidogiri nggak. Sidogiri ikut cara Walisongo (yang tidak menggunakan kekerasan). Cara para sunan itu terbukti banyak hasilnya dalam menyebarkan Islam. Mereka tidak menggunakan kekerasan.

Salah satu pernyataan yang sering dikutip oleh orang Syiah adalah dawuh Imam Syafii: "Kalau mencintai Ahlul Bait itu dianggap Rafidhi (Syiah), maka biarlah manusia dan jin menyaksikan bahwa aku adalah orang Rafidhi". Bagaimana menurut Kiai?
Dawuh Imam Syafii itu disalahgunakan oleh mereka. Kecintaan Imam Syafii terhadap Ahlul Bait beda jauh dengan cinta Ahlul Baitnya orang-orang Syiah. Orang Syiah itu Hubbu (cinta) Ahlul Bait tapi Bughdu Ashhâhbi Rasûlillâh (membenci Shahabat-Shahabat Rasulullah saw). Sedangkan Imam Syafii mencintai Ahlul Bait dan juga mencintai para Shahabat.
Hadits-hadits Rasulullah saw yang menyuruh kita untuk meneladani Shahabat serta tidak membenci atau memaki mereka, oleh orang Syiah tidak dipakai. Sebab, kitab Hadits yang mereka pakai adalah al-Kâfi. Padahal al-Kâfi itu bukan sabda Rasulullah, tapi dawuh dari imam-imamnya orang Syiah. Itupun banyak pemalsuan.

Para imam-imam Syiah, seperti Sayyidina Hasan, Husain dan Ali Zainal Abidin,  juga sangat dihormati oleh Ahlussunnah. Apa memang benar imam-imam itu menyebarkan ajaran Syiah?
Nggak... mereka itu hanya diaku-aku menyebarkan paham Syiah. Banyak pemalsuan-pemalsuan terhadap mereka. Mereka tidak bilang begitu, tapi oleh riwayat Syiah dinyatakan bilang begitu.

Jumlah Syiah di Indonesia sekitar 1 sampa 3 juta, bagaimana cara yang baik untuk memberantas paham mereka ini  menurut Kiai?
Ya didatangi ke rumahnya. Dengan cara berdialog. Tidak usah dibikin ramai-ramai. Soalnya kalau ramai-ramai nggak ada yang hasil.

Ada yang menyatakan bahwa shalat bagi orang Syiah adalah tiga waktu bukan lima waktu. Bagaimana sebetulnya hal ini?
Iya, menurut mereka waktu shalat itu adalah pagi yaitu subuh; kemudian siang yaitu shalat dzuhur dan ashar; dan malam, yaitu shalat maghrib dan isya'. Jadi, menurut mereka shalat dzuhur bisa dikumpulkan dengan ashar, shalat maghrib bisa dikumpulkan dengan isya, meskipun tidak dalam perjalanan. Jadi, hanya tiga waktu bukan lima waktu. Ajaran ini tidak sesuai dengan penjelasan Rasulullah saw terhadap perintah shalat di dalam al-Qur'an. Rasulullah saw jelas-jelas menyatakan shalat itu lima waktu.

Salah satu perbedaan tajam Ahlussunnah dengan Syiah adalah masalah nikah mut'ah. Syiah menyatakan nikah mut'ah itu halal. Sedangkan Ahlussunnah menyatakan haram. Kenapa demikian?
Memang, nikah mut'ah itu pernah dihalalkan. Tapi, itu jelas-jelas sudah dinasakh.

Apakah Kiai  setuju jika MUI mengeluarkan fatwa bahwa Syiah itu sesat, seperti fatwa MUI untuk Ahmadiyah?
Syiah dan Ahmadiyah kan sama-sama sesat. Cuma, Ahmadiyah lebih parah lagi. Sampai menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu sebagai nabi. Syiah tidak sampai seperti itu. Tapi, di Syiah pun sebetulnya ada kelompok yang menyatakan bahwa malaikat Jibril salah memberi wahyu kepada Nabi Muhammad saw. Kata mereka, sebetulnya Allah menyuruh menurunkan wahyu  kepada Sayyidina Ali. Cuma malaikat Jibril salah.
Kelompok Syiah yang semacam ini jelas kafir. Sebab, seperti dikatakan oleh Sayyid Muhammad al-Maliki, orang yang meyakini bahwa Allah adalah Tuhan Yang Mahaesa, tapi ia tidak mengakui kerasulan Nabi Muhammad saw, orang ini belum Islam. Soalnya rukunnya iman itu kan iman kepada Allah, para rasul, kitab suci, malaikat, hari akhir dan qadha-qadar.
Namun demikian, Syiah secara umum nggak seperti itu.

Beberapa orang  Syiah di Indonesia membantah bahwa Syiah membenci Shahabat, shalat tiga waktu dan al-Qur'annya berbeda?
Itu bagian dari taqiyyah (menyembunyikan keyakinannya jika kondisinya tidak memungkinkan). Memang, para 'kiainya' Syiah menyuruh pengikutnya untuk taqiyyah pada saat kelompok mereka masih kecil. Mereka menyuruh agar ajaran Syiah yang bertentangan dengan Ahlussunnah jangan sampai dibuka di hadapan orang lain. []

Sumber: Buletin SIDOGIRI, edisi 19/Tahun II/Jum. Tsaniyah 1428

PAS BIMBANG HENDAK PECAT HASSAN ALI?

Posted: 25 Dec 2011 04:56 PM PST

Dikenali sebagai penceramah motivasi dan kem pelajar musim cuti sekolah sejak awal 1990-an, Hasan Ali kelihatan masih berpengaruh luar biasa dalam dan luar PAS.
Pengaruh inilah barang kali yang membimbangkan PAS untuk mengambil tindakan padanya walau bagaimana lantang beliau mengkritik dasar PAS dan pemimpin kanannya Mustafa Ali.
Dalam sidang media keduanya minggu ini (ketiga, sejak minggu lalu), beliau bukan sahaja bermain sorong tarik dengan idealisme baru 'negara berkebajikan' tetapi turut memulangkan paku buah keras terhadap setiausaha agung PAS.
Menyedari sudah tersilap mengungkit dasar (atau, nama?) baru PAS, Hasan kelihatan boleh menerima 'negara berkebajikan' tetapi dalam nafas yang sama terus mempersoalkan kenapa 'negara Islam' digugurkan semata-mata untuk projek merampas Putrajaya.
Tidak cukup dengan itu, yang boleh membayangkan kesilapan dan 'keinsafannya', Hasan mendakwa Mustafa lebih kerap mengadakan pertemuan dengan pemimpin Umno!
Memakai kembali strategi Mustafa yang hanya mendedahkan beberapa maklumat asas -- selepas tarawih di Le Meredian -- Hasan juga enggan membongkar lebih lanjut kecuali terdesak.
Hasan dan Mustafa, bersama beberapa pemimpin kanan parti termasuk beberapa tokoh ulama popular dalam PAS, sering dikaitkan dengan projek kerjasama Umno-PAS atau istilah popnya fraksi 'kerajaan perpaduan'.
Jadi tidak hairan jika kedua-duanya pernah bertemu (berunding atau tidak --- itu soal kedua) dengan wakil-wakil Umno.
Namun babak terakhir dan mengejutkan muncul apabila Mustafa mendakwa Hasan terperangkap dalam mainan Umno; dan exco Selangor itu pula mendakwa bekas timbalan menteri berkenaan sendiri tidak lebih suci daripadanya.
Sekarang bola Hasan sudah jatuh ke gelanggang tokoh veteran, juga sering dianggap seorang ahli strategi PAS, dari Terengganu itu.
Apakah Mustafa sanggup diperkecilkan oleh tokoh motivasi yang baru menyertai PAS dalam sedekad ini dengan segala karenahnya?
Apakah Mustafa bersedia meneruskan permainan setelah diasak-asak oleh bekas pesuruhjaya Selangor yang kelihatan masih dipayungi beberapa tokoh ulama dalam parti dan kebal daripada tindakan disiplin?
Babak-babak mencemaskan dalam episod inilah yang menentukan sama ada Mustafa benar-benar ahli strategi yang pintar dan berpengalaman luas dalam mengemudi bahtera PAS.
Jika kenyataan Hasan pada Sabtu diambil kira, kelihatannya Mustafa sedang tercabar dengan tokoh baru dari Selangor itu. Mustafa sudah berjaya dipatahkan dan disudutkan.
Jika Mustafa mewakili parti, dan juga barisan pemimpin parti, Hasan kelihatan sudah menang -- dan terus berjaya menangkis asakan garangnya minggu pertama. Minggu kedua: Hasan 1, Mustafa 0.
(ii)
Hasan sendiri, di satu sisi, memang penuh paradoks. Beliau menganggap PAS tergelincir daripada landasan perjuangannya apabila melupakan 'negara Islam' dan kini mempromosikan 'negara berkebajikan'.
Bekas pegawai kanan kerajaan ini tidak dapat menerima hakikat itu. Baginya PAS sudah lari daripada asas Islam.
Beliau sendiri bagaimanapun berpegang teguh dengan konsep tiga R (race, religion dan royalty) atau dalam konteks semasa 'Melayu, Islam dan raja'.
Tiga R bukanlah 'negara Islam', syariah atau hudud yang selama ini menjadi idealisme PAS dan umumnya aktivis Islam.
Tiga R, bagi Hasan, lebih Islamik atau lebih dekat dengan idealisme PAS yang difahaminya. Sebab itulah beliau berasa partinya sudah menyeleweng; sedangkan dirinya sendiri tidak lari daripada Islam atau idealisme parti!
Tiga R, bagi PAS, tentulah konsep yang ganjil dan asing. Tiga R, walau didukung oleh PAS atas dasar menghormati Perlembagaan Persekutuan, tentulah datang bersama sejumlah curiga dan debat yang panjang.
PAS sendiri dalam sejarahnya sering mempermasalahkan 'Melayu' dan 'perjuangan Melayu' khususnya dalam konteks idealisme Umno.
Bagi parti ini, tiada yang konkrit dan sahih pada perjuangan bangsa -- jika baik ia menjadi semangat wataniah seperti dihurai dengan menarik oleh Hasan Albanna; tetapi jika tidak baik ia akan menjadi 'asabiyyah yang diperangi habis-habisan oleh parti itu.
Begitu juga sistem beraja. Jika ditelusuri dalam teks klasik politik Islam, seperti dikaji oleh tokoh-tokoh PAS, parti ini dalam idealismenya tidak melihat kesetiaan pada monarki atau dinasti sebagai satu-satunya model pemerintahan Islam.
Idealisme tertinggi politik Islam bukannya sistem beraja walau penyimpangan sejarah di tanah Arab dan tanah Melayu menghasilkan gejala politik seumpama itu.
Tiada aktivis Islam di serata dunia, termasuk PAS, akan melihat R (raja) sebagai puncak idealisme politik kecuali Hasan! Namun hari ini beliau mengajak PAS bersamanya dengan tiga R.
(iii)
Ada misteri yang belum terungkai dalam babak-babak mutakhir ini: apakah motif dan motivasi Mustafa serta beberapa pemimpin PAS untuk bergeser terang-terangan dengan Hasan?
Dan juga, apakah motif dan motivasi Hasan mempertikaikan parti yang pernah diterajuinya secara terbuka susulan kenyataan PAS Selangor berhubung ketiadaan pencalonan buatnya di Gombak Setia.
Walaupun pelbagai akhbar cuba mendabik dada bahawa merekalah yang mencetuskan episod ini tetapi hakikatnya berita tersebut bermula daripada laporan pertama Malaysiakini -- dua hari sebelum Utusan Malaysia dan Sinar Harian -- yang memetik ADUN Hulu Kelang, Saari Sungib.
Ketua penerangan PAS Selangor itu, yang tersingkir bersama timbalan pesuruhjaya Khalid Samad pada era kepemimpinan Hasan, kini turut terseret dalam pertikaman lidah Mustafa dan Hasan.
Saari ibarat pelanduk yang terjepit di antara dua ekor gajah PAS dan diminta tampil menjelaskan kenyataannya tersebut (termasuk mengesahkannya kepada beberapa media lain).
Jika benar sasaran Hasan hanya pada Saari dan PAS Selangor, kenapa tidak dari awal kenyataannya ditujukan kepada mereka -- bukan dasar 'negara berkebajikan'?
Jika kenyataan Hasan hanya sekadar 'ribut di dalam cawan' PAS seperti riuhnya isu kumpulan Erdogan bergeser dengan puak 'kerajaan perpaduan' sejak 2008, kenapa pula Mustafa mengaitkan Hasan dengan agenda Umno dan kemudiannya pertemuan tertutup di sebuah hotel terkemuka?
Jika isu asasnya soal Hasan tidak mendapat sokongan mencukupi untuk bertanding semula di Selangor, dan PAS pusat masih boleh campur tangan bagi memastikan beliau kekal bertanding sejak 1999, kenapa kini ribut di dalam cawan sudah bertukar badai?
Ada babak-babak lain dan watak-watak lain yang belum muncul setakat dua minggu ini. Ia menjadi satu misteri menjelang pilihan raya umum nanti.
Misteri inilah yang ingin diketahui pengamat PAS dan terus menjadi buruan semua media.

FATHI ARIS OMAR bertugas sebagai ketua pengarang di Malaysiakini.

KETUA PEMUDA PAS CARI JALAN MELICINKAN DIRI?

Posted: 25 Dec 2011 09:23 AM PST

Isu Negara Berkebajikan sering dijadikan turning point untuk menyerang PAS kononnya PAS telah tersasar dari landasan perjuangan asal iaitu Negara Islam.
Ketua Pemuda PAS Malaysia, Nasrudin Hassan at-Tantawi berkata, lalu Umno mendesak supaya PAS kembali menggunakan istilah Negara Islam bukannya Negara Berkebajikan.
Lebih menarik, katanya Umno juga menyatakan demikian sedang Umnolah antara yang paling kuat menentang hasrat PAS sewaktu PAS menggunakan istilah Negara Islam sebelum ini.
"Sekarang apabila PAS menggunakan istilah Negara Berkebajikan, mereka sibuk pula mendesak supaya PAS tukar kembali kepada istilah Negara Islam. Mengada-ngada betullah mereka ni!" kata kepada Harakahdaily.
Sehubungan itu, beliau menjelaskan bahawa langkah dan usaha PAS Membangun Negara Berkebajikan adalah merupakan Fasa 2 pembinaan Negara Islam.
Tambahnya, setelah PAS menerbitkan dokumen Negara Islam tempoh lalu, maka ia seperti pelan induk bagi PAS menjayakan hasrat mendaulatkan syariat Allah SWT, itulah Fasa 1 projek PAS.
Beliau berkata, Fasa ke 2, PAS bergerak dengan lebih praktikal, bukan sahaja membentang plan induk (Fasa 1) yang lengkap dengan teorinya, kini PAS tampil dengan Negara Berkebajikan sebagai subtance kepada Negara Islam.
Jelasnya lagi, ia adalah pengisian dan perlaksanaan, sekaligus menjawab pelbagai tohmahan kononnya Negara Islam adalah negara hukum semata-mata atau juga ditohmah sebagai negara mullah.
"Negara Islam ialah negara yang dibina berasaskan bimbingan syariat Islam. Sementara elemen utama dalam Syariat Islam ialah adil, telus, integriti dan amanah selain ubudiyyah (pengabdian diri kepada Allah)," katanya.
Katanya, ia menepati pembentukan good governence yang menjadi sendi utama bagi Negara Berkebajikan yang mahu dibangunkan oleh PAS.
Menurutnya, menganggap PAS telah tersasar dari landasan asal perjuangannya adalah berpunca dari salah faham atau buat-buat tidak faham terhadap matlamat dan objektif perjuangan PAS.
Justeru, ujar beliau selayaknya mereka terlebih dahulu membuka dan melihat Pelan Lengkap Projek PAS bagi memahami keseluruhan fasa yang akan dibina oleh arkitek PAS.
"Negara Berkebajikan bukan krisis identiti tetapi ia adalah pengukuhan identiti.
"Justeru ia memantapkan lagi pengenalan dan jati diri PAS dengan usaha bina dan tawaran yang lebih praktikal, mudah dan boleh laksana," jelasnya

Tiada ulasan: