Sabtu, 22 Oktober 2011

Addin

Addin


Putera Mahkota Arab Saudi Meninggal Dunia

Posted: 22 Oct 2011 05:00 PM PDT

RIYADH - Putra Mahkota Arab Saudi Sultan bin Abdul Aziz telah meninggal, demikian pengumuman istana di stasiun televisi resmi pada Sabtu (22/10/2011). Hal ini membuka jalan bagi saudaranya, Pangeran Nayef, menjadi calon pengganti Raja Abdullah sebagai pemimpin negara penting penghasil minyak itu. Putra mahkota tersebut, yang berusia sekitar 86 tahun, juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Penerbangan, telah berada di Amerika Serikat sejak pertengahan Juni untuk menjalani pengobatan.

Pangeran Sultan, saudara tiri Raja Abdullah, telah lama berada di luar negeri karena alasan kesehatan. "Dengan penuh kesedihan dan dukacita, Khadamul Haramain Raja Abdullah bin Abdulaziz berkabung atas wafatnya saudaranya dan Putra Mahkota Pangeran Sultan ..., yang meninggal saat fajar Sabtu, di luar kerajaan setelah ia menderita sakit," demikian isi pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Arab Saudi, SPA, dan stasiun televisi negara.

Stasiun televisi Arab Saudi menyelingi siaran rutinnya Sabtu pagi untuk menyiarkan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran yang disertai oleh tayangan gambar Kabah di Makkah, tempat suci pertama umat Muslim. Urutan kedua calon pengganti Raja Abdullah, Pangeran Nayef (78), saudara tiri lain raja Arab Saudi tersebut, otomatis menjadi Putra Mahkota. Pangeran Nayef saat ini memangku jabatan portofolio dalam negeri.

Ia diangkat sebagai Deputi II Perdana Menteri pada Maret 2009. Pemakaman Pangeran Sultan direncanakan dilakukan pada Selasa (25/10), setelah jenazahnya dipulangkan dari Amerika Serikat.Raja Abdullah sendiri berusia akhir 80-an dan awal Oktober menjalani operasi punggung tapi sejak itu telah dilaporkan berada dalam kondisi yang tampaknya baik./kompas

Jeritan Terakhir Gaddafi Sebelum Di Bunuh

Posted: 22 Oct 2011 08:33 AM PDT

SIRTE - "Jangan bunuh saya, anak-anakku." Jeritan permohonan ini disampaikan Moammar Khadafy kepada sejumlah pejuang revolusioner yang menemukannya di sebuah saluran drainase dan menyeretnya. Selang satu jam kemudian, Khadafy sudah tidak bernyawa lagi. Sejumlah warga menumpahkan kebencian mereka yang dipendam selama beberapa dasawarsa kepada diktator Libya ini dengan menjambak rambutnya yang eksentrik dan mengarak jenazahnya yang berlumuran darah dengan sebuah truk.

Momen terakhir tentang bagaimana Khadafy terbunuh setelah tertangkap dalam kondisi terluka masih mengundang sejumlah tanda tanya. Beberapa stasiun televisi menayangkan gambar kerumunan yang menyeret Khadafy yang berlumuran darah di wajah dan pakaiannya.

Salah satu pejuang bahkan berusaha merendahkan pemimpin rezim Libya selama hampir 42 tahun itu dengan menginjak pahanya. Khadafy yang tampak tak lagi berdaya berseru memohon pengampunan, tetapi jeritannya ini tak dihiraukan saat ia terjerembab dan diseret untuk dimasukkan ke dalam bagasi terbuka sebuah truk.

Tayangan berikutnya menunjukkan beberapa pejuang menggulingkan tubuh Khadafy yang sudah tak bernyawa di pinggir jalan. Pakaian yang dikenakannya dilucuti dan tumpahan darah tampak membanjiri bagian kepalanya.

Jenazah Khadafy kemudian diarak keliling Misrata dengan sebuah mobil. "Darah martir tidak akan tertumpah dengan sia-sia," demikian teriak massa di sepanjang jalan Misrata yang diarahkan ke kematian sejumlah orang akibat kekejaman Khadafy selama berkuasa.

Kematian Khadafy kemarin sekaligus menjadi titik acuan bagi Dewan Peralihan Nasional Libya untuk mendeklarasaikan seluruh negara itu telah bebas dari kukungan rezim Khadafy dan pendukungnya. Momen itu juga sekaligus menepis skenario lama soal dugaan Khadafy melarikan diri ke padang gurun di selatan Libya dan memimpin perlawanan.

Khadafy tewas 2 bulan setelah dilucuti dari kekuasaannya dan berada dalam persembunyian. Menyusul direbutnya Tripoli pada 21 Agustus, pasukan pendukung Khadafy meningkatkan perlawanan di sejumlah wilayah, termasuk Sirte, untuk mencegah pemerintah sementara yang baru terbentuk mengklaim kemenangan penuh. 

Awal pekan ini, pasukan revolusioner berhasil menguasai salah satu wilayah kekuasaan loyalis, Bani Walid."Kita telah lama menantikan momen bersejarah ini. Moammar Khadafy tewas terbunuh," seru Perdana Menteri Mahmoud Jibril di ibukota Tripoli. "Saya ingin menyerukan seluruh warga Libya agar menyingkirkan rasa dendam dan hanya menyimpan 1 kata di hati, yaitu Libya, Libya, Libya."/kompas

Gempar!! Ini Alasan Kenapa Budak 2 Tahun Di China Yang Di Langgar KenderaanTidak Di Tolong

Posted: 22 Oct 2011 04:54 AM PDT

Semenjak 17 Oktober , memang kecoh pasal video dimana seorang budak 2 tahun kena langgar dengan van dan lori tapi malangnya takde seorang pon yang peduli. Budak malang tu dah terbaring berlumuran darah tapi orang yang lalu lalang tu buat tak tau jer...Video tersebut tersebar dgn cepat dan ramai yang marah dengan kejadian ni... Kejadian ini berlaku di China dan bukan di Malaysia.

IKIM fm dan HOT fm buat topik pasal ni...so citer nih memang hot lah. Sekarang admin nak cerita fakta sebenar dan boleh juga dikatakan peringatan pada korang yang nak pergi ke China. Kalau korang nak tau sekiranya jumpa or ternampak orang lain dalam kesusahan seperti seorang makcik terjatuh basikal, atau budak kecik dipukul or dibuli ataupun ko nampak seorang tua yang tibe2 diserang sakit jantung,

Sila jangan tolong..ASAL?

PERINGATAN. JANGAN TOLONG! Nak tau kenapa? Sebabnya bila korang tolong, orang itu dah menjadi tanggungjawab korang. Contohnya, kau nak tolong makcik yang jatuh basikal tu, katakan makcik tu patah kaki, maka korang yang kena tanggung sume kos perubatan die sbb korang yang tolong dia...

Ataupun korang akan disaman oleh anak makcik tu sbb korang lah penyebab mak die jatuh. Inilah faktanya di China. Nilai moral dah takde. Mereka akan pentingkan diri sendiri sebab kalau mereka tolong pun mungkin mereka yang akan tanggung akibatnya. Ini Serius, Cerita ini diceritakan dalam akhbar cina minggu lepas.

Dalam akhbar tersebut penulis memberitahu ada seorang askar menolong seorang tua yang terjatuh secara tiba-tiba.. Kerana prihatin takde org lain nak tolong maka askar ni pon naklah bantu tapi anak org tua ni nampak die pegang mak die so die tuduh askar ni yang tolak mak dia. So askar ni kena saman dan terpaksa menanggung kos perubatan org tua tersebut..

Akibatnya die kena buang kerja. Jadi kes budak yang kena langgar ni pun sama. Baik biarkan jek budak tu sbb kalau tolong and jadi pape yang lebih teruk kat budak tu, diorang yang kena tanggung. Nak tahu tak apa yang pemandu van tu cakap pasal die langgar budak perempuan tu?

Mula-mulakan pemandu tersebut dah terlanggar budak tu and die berhenti kejap sebab perasan die langgar budak. Masa tu budak tu berada di tgh2 antara tayar depan dan belakang. Die terfikir kalau budak tu mati, die cuma perlu bayar denda lebih kurang RMB10,000- RMB20,000 je tapi kalau budak tu hidup diakena tanggung akibatnya seumur hidup so die teruskan langgar budak tu dengan harapan budak tuakan mati. Itulah undang2 di China yang mana kalau langgar mati lebih senang nak kira drpd langgarhidup. 
So sekarang pemandu van tu sangat berharap yang budak kecik ni akan mati..Terukkan? Ini bukan tipu tau tapi seperti yang tertulis dalam paper cina hari ni... Admin berbalas pesan nih "Jadinya kalau sampai di China" ingatlah ! JANGAN TOLONG kecuali family korang sendiri... Semoga perkara ini takkan terjadi di Malaysia tercinta ini... Kesimpulannya, di mana saja, manusia semakin hilang pertimbangan diri. 
Dunia semakin kejam dan tak berperikemanusiaan. So terjawab lah persoalan tao yang dulu dimana seorang lelaki mengambil kesempatan tetak perempuan pengsan selepas bergaduh dan xde sape yang ambil tindakan./fb ~S.H.a.R.i.N.g~

Addin :

Wallahualam...

Budak 2 Tahun Mangsa Langgar Di China Meninggal Dunia

Posted: 21 Oct 2011 10:00 PM PDT

Yue Yue semasa hidup dan saat dia dirawat di hospital akibat di langgar
BEIJING - Yue Yue, bocah China yang dua kali terlindas mobil dan dibiarkan oleh 18 orang yang lewat, akhirnya meninggal. Yue Yue meninggal pada Jumat (21/10/2011) pukul 00.32 waktu setempat.


Su Lei menjelaskan, penyebab kematian bocah dua tahun itu adalah kegagalan otak yang mengakibatkan semua organ tubuhnya berhenti berfungsi. "Kami sangat menyesal atas kehilangan ini, tetapi kami berterima kasih atas perhatian dan simpatinya," kata Su Lei. Sebelumnya para dokter yang merawatnya mengatakan, kecil kemungkinan Yue Yue bisa selamat, seperti dilansir Shanghaiist.

Kabar kematian Yue Yue kembali menjadi berita paling banyak dibicarakan di sejumlah weibo, situs microblogging semacam Twitter di China. Orang-orang kembali menyatakan keprihatinan atas nasib yang dialami bocah yang koma sejak peristiwa 13 Oktober itu.

"Selamat jalan, Yue Yue kecil. Di surga tidak ada mobil," tulis seorang pemilik akun di situs microblogging Sina. "Selamat jalan, dan jangan lagi dilahirkan di China di kehidupanmu selanjutnya," tulis pengguna lain. Banyak komentator yang berspekulasi bahwa keengganan orang-orang untuk menolong Yue Yue didorong kekhawatiran mereka akan dipersalahkan atas kecelakaan yang dialami bocah itu.

Kekhawatiran itu muncul setelah ada kasus di Nanjing pada 2006 ketika seorang lelaki justru didenda setelah dia menolong seorang perempuan yang mengalami kecelakaan. Perempuan yang ditolong itu bahkan menuduhnya sebagai penabrak. Pengadilan kemudian memerintahkan si penolong itu membayar ganti rugi sebesar 45.000 yuan.

"Hakim pada kasus Peng Yu di Nanjing itu sudah menghancurkan kebaikan hati seluruh bangsa, dan kini sulit sekali untuk membangunnya kembali," kata seorang pengguna weibo. Sebuah opini di Global Times yang terbit hari ini mengatakan, insiden Yue Yue telah mengungkap "sisi gelap" masyarakat China. Namun, penulisnya tidak setuju jika harus ada hukuman bagi orang-orang yang gagal membantu korban.

"Lebih pantas untuk melembagakan sistem pemberian penghargaan kepada orang-orang yang menolong ketimbang menjatuhkan hukuman kepada orang yang tidak (memberi pertolongan). Peristiwa Yue Yue mengingatkan kita pada posisi China di tangga perkembangan moral," demikian opini si penulis.

Polisi Foshan mengatakan, dua pengemudi kendaraan yang melindas Yue Yue sudah ditahan dan segera diadili. Salah seorang pelaku ditahan malam setelah kejadian, sementara pengemudi lain menyerahkan diri tiga hari kemudian./kompas

Azizbarisme Sudah Melanda

Posted: 21 Oct 2011 08:34 PM PDT

Saya mengenali Profesor Abdul Aziz Bari sebagai pensyarah undang-undang perlembagaan saya ketika saya belajar di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM). Mudah ceritanya, Aziz Bari ialah tok guru saya dan sudah tentulah saya berasa amat terhutang budi kepada beliau.Saya percaya ribuan pelajar dan bekas pelajar beliau turut berkongsi sentimen yang sama dengan saya.


Saya mengenali Aziz Bari sebagai seorang yang teguh dengan prinsip dan mempertahankan pandangan akademiknya berteraskan hujah ilmiah. Pandangan beliau yang tegas mengenai isu-isu perlembagaan dan kenegaraan sudah tentu perlu dibayar dengan risiko.

Ini yang selalu dipesankan oleh beliau kepada para pelajarnya. Disebabkan kelantangan beliaulah, beliau pernah berkata beliau tidak akan mempunyai peluang untuk menjadi Dekan di Kulliyyah Undang-Undang Ahmad Ibrahim (AIKOL), Timbalan Rektor, apatah lagi Rektor UIAM.

Pingat dan darjah kebesaran daripada istana, jauh sekali! Tetapi inilah harga yang perlu dibayar untuk mempertahankan maruah ilmu yang dijunjung oleh beliau. Di dalam memberi ulasan dan pandangan, saya melihat Aziz Bari sebagai seorang yang berterus-terang dan tidak berlapik-lapik atau berdolak-dalik di dalam mengutarakan buah fikirannya. Tidak seperti sesetengah profesor kangkung dan bayam yang kita boleh kenal ciri-cirinya.

Buku-buku penulisan beliau mengenai perlembagaan juga secara terbuka mengkritik parti pemerintah dan tokoh-tokoh politik seperti Tun Dr Mahathir Mohamad. Bukan baru sekarang, tetapi konsisten sejak dahulu lagi.

Bacalah hasil penulisan beliau (masalahnya yang menghentam beliau pun tak pernah membaca buku-buku dan artikel-artikel beliau). Kalau orang menuduh Aziz Bari pro-pembangkang, ini juga saya fikir melucukan kerana kita masih belum terlupa beliau pernah mengkritik kepimpinan Presiden PAS, Datuk Seri Abdul Hadi Awang secara terbuka di media massa.

Ulasan Aziz Bari seringkali ditagih di dalam soal-soal berkaitan perlembagaan, dari zaman Meor Atiqulrahman, membawa kepada Lina Joy, sehinggalah krisis perlembagaan Perak dan terkini isu titah Sultan Selangor mengenai serbuan Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS) di sebuah gereja.

Sudah tentulah tidak semua pandangan beliau boleh diterima oleh semua pihak, tetapi kalau tidak bersetuju, balaslah dengan hujah akademik. Tetapi di bumi bertuah ini, hujah intelek selalunya dibalas dengan laporan polis, soal siasat pihak berkuasa, surat tunjuk sebab dan pelbagai bentuk intimidasi lain.

Satu perkara lagi yang saya kagum dengan Aziz Bari ialah beliau seorang yang sangat rajin menulis, baik santai mahu pun ilmiah inti penulisannya. Tulisan-tulisan ini pula bukanlah dipetik daripada langit, tetapi beliau berkorban masa untuk menghasilkannya.

Para pelajar dan pensyarah di AIKOL boleh mengesahkan, sewaktu cuti-cuti umum, sewaktu UIAM lengang tidak berpenghuni, kita boleh melihat kereta Mercedes antik merah beliau di parkir kereta pensyarah dan lampu biliknya menyala hingga ke lewat malam. Pengampukah orang sebegini? Kaki bodekkah? Kangkungkah?

Sepanjang yang saya tahu, Aziz Bari tidak bercita-cita tinggi pun di dalam politik. Cita-citanya hanyalah para pelajar, buku-buku ilmiah dan hasil kajiannya sahaja. Setahu saya, Aziz Bari tidak ada telefon bimbit pun. Takkanlah orang yang tiada telefon bimbit sebegini cita-citanya mahu jadi wakil rakyat dan seterusnya menjadi menteri kabinet atau Perdana Menteri?

Terkini, beliau telah digantung tugas daripada UIAM disebabkan tuduhan-tuduhan jahat ke atas beliau. Saya percaya bekas pelajar-pelajar beliau yang sudah menjadi "orang-orang besar" menggeleng-geleng kepala dengan perkembangan ini.

Bagi saya, ini tidaklah aneh kerana warga UIAM sudah masak dengan wayang murahan sebegini. Kita pun tahu apa sudah berlaku sewaktu Ustaz Azhar Idrus dijemput berceramah di UIAM. Hilang seorang profesor, berderet-deret universiti luar negara yang akan mengambil beliau untuk berkhidmat di luar negara. Akhirnya siapa yang menjadi mangsa? Para pelajar kita juga.

Saya cuma insan kerdil yang tidak mempunyai kuasa dan upaya untuk mengubah keadaan. Saya hanyalah bekas anak murid Aziz Bari dan saya menukilkan pendapat saya ini sebagai tanda sokongan penuh saya kepada beliau. Warga UIAM dan bekas para pelajar beliau, marilah kita berdoa supaya Profesor Dr. Abdul Aziz Bari diberikan segala kekuatan untuk menghadapi ujian ini. Berpegang teguhlah Prof, kami semua mendoakan. Sesudah Sabuisme, kita kini menyaksikan gelombang Azizbarisme.

Muhammad Hadi Al-Majwi

Tiada ulasan: