Selasa, 12 Oktober 2010

BRIGED MP SEGAMBUT

BRIGED MP SEGAMBUT


NAJIB MINTA DIRINYA JADI PM LAGI SATU PENGGAL:HO HO JANGAN BAGILA OIII

Posted: 12 Oct 2010 02:07 AM PDT

PAS menyeru rakyat Malaysia jangan terima rayuan Datuk Seri Najib Razak supaya rakyat memberi mandat kepada umno BN dalam Pilihan Raya Umum (PRU) yang akan datang.
Sebaliknya, Ketua Penerangan PAS Pusat, Ustaz Idris Ahmad menyeru rakyat menggemblengkan tenaga untuk menolak kerajaan Umno BN.
"Ini kerana sudah cukuplah setengah abad, kehidupan rakyat semakin tenat dengan tekanan hidup yang memuncak," ujarnya dalam kenyataan kepada Harakahdaily.
Beliau menyatakan demikian sebagai mengulas kenyataan Najib mengajak rakyat berkongsi impiannya untuk menjadikan Malaysia negara kelas pertama bertaraf dunia pada abad ke-21.
Kata Najib, kerajaan serius dengan inisiatif transformasi seperti Model Baru Ekonomi, Pelan Transformasi Ekonomi dan Rancangan Malaysia Ke-10 dan semua ini tidak berguna tanpa mendapat sokongan rakyat.
Bagi Idris, indeks pengguna semakin menekan rakyat terutama yang berpendapatan rendah yang tidak sepatutnya berlaku jika kerajaan Umno BN jujur dan amanah dalam mentadbir negara.
Menurutnya, pemimpin Umno BN pada hari ini merasa tidak berdosa dengan pengkhianatan amanah yang diberikan kepada mereka.
Sepatutnya, kata beliau pemimpin Umno BN merasa malu kenapa negara jiran seperti Singapura walaupun tidak mempunyai khazanah alam tetapi mampu memacu ekonomi setaraf dengan negara maju.
Rakyat perlu bangkit menolak BN untuk membentuk kuasa politik baru dengan meninggalkan kerajaan yang ada pada hari ini.

POLITIK MURAHAN MUSTAFA KAMIL DIBEDAL HANCUS OLEH RAHIMI AL LIWAT

Posted: 12 Oct 2010 12:04 AM PDT

Enggan menamakan sesiapa, Rahimi Osman meminta pihak berkenaan bertanyakan sendiri kepada Datuk Seri Anwar Ibrahim tentang siapakah yang membawanya masuk ke pejabat ketua umum PKR itu.

"Ada juga yang tanya siapa bawa masuk saya dalam pejabat Anwar? Jawapan saya, tanyalah Anwar sendiri.

"Yang penting, saya tidak direkrut oleh sesiapa di dalam PKR. Saya dah jadi penyokong parti sejak dahulu lagi," kata bekas pembantu Anwar itu.

Rahimi (kanan) dipercayai merujuk kepada kenyataan Naib Presiden PKR Mustaffa Kamil Ayub semalam yang menimbulkan persoalan yang didakwanya tidak pernah dibincangkan oleh anggota PKR, iaitu siapakah yang membawa Rahimi masuk ke ibu pejabat PKR?

Mustaffa (kiri) juga mempertikaikan kenapa Rahimi "beriya-iya" mahu memadamkan nama Perdana Menteri Datuk Najib Razak dan isterinya Datuk Seri Rosmah Mansor sekarang, sedangkan kedua-dua mereka begitu berdiam diri.

Dalam satu kenyataan hari ini, Rahimi juga menjelaskan beliau langsung tidak berkecil hati dengan kenyataan yang mengatakan beliau seorang sahaja beriya-iya mempertahankan Najib dan Rosmah sedangkan kedua-dua mereka cuma berdiam diri.

"Saya bukannya beriya-iya untuk mempertahankan perdana menteri dan isteri. Lagipun sebagai PM, kenapa pula dia perlu buang masa untuk melayan perkara-perkara sebegini sedangkan ia dalam siasatan polis.

'Tak baca berita?'
"Biarlah polis buat kerja," katanya sambil menyifatkan Mustaffa sebagai terdesak dan "kurang perhatian" daripada bosnya sendiri.

Lagipun, menurut Rahimi, lebih penting bagi perdana menteri memfokuskan kepada tugas utama sebagai 'kapten' yang mengemudi Malaysia.

Beliau juga menyelar tindakan pihak tertentu yang terus mempersoalkan kenapa beliau mengambil tindakan itu sekarang, walaupun mendakwa dipaksa menandatangani akuan bersumpah itu pada 2008 lagi.

Menurutnya, persoalan itu telah pun dijawab dengan penuh terperinci dan disiarkan dalam akhbar.

"Cita-citanya ingin bertanding jawatan tinggi dalam PKR, tetapi nampak sangat dia sendiri tak baca berita. Macam mana nak jadi pemimpin?

"Nasihat saya, lain kali kalau nak cakap gunalah akal dahulu, jangan terlalu terdesak mencari populariti untuk meraih undi ahli serta mendapatkan pujian dan sokongan pemimpin atasan yang sebenarnya memandang rendah pada mereka," kata Rahimi.

Minggu lepas, Rahimi mendakwa dipaksa dua peguam PKR Latheefa koya dan Saiful Izham Ramli untuk menandatangani akuan bersumpah bagi mengaitkan Najib dan Rosmah dalam kes dakwaan liwat oleh Mohd Saiful Bukhari Azlan.

Latheefa dan Saiful - kedua-duanya juga pemimpin PKR - bagaimanapun menafikannya.

AWAS!!!INDOMIE MEE INSTAN HARAM DITAIWAN BERBAHAYA!!

Posted: 11 Oct 2010 08:56 PM PDT

Pemerintah Taiwan mengumumkan penarikan semua produk mie instan merek Indomie dari pasaran


Pemerintah Taiwan mengumumkan penarikan semua produk mie instan merek Indomie dari pasaran. Keputusan itu dilakukan karena makanan tersebut diduga mengandung sejumlah zat yang berbahaya bagi kesehatan.

Dalam rekaman video Public Television Service (PTS) yang disiarkan di Taipei, Taiwan, akhir pekan lalu terlihat sejumlah petugas menyegel kardus Indomie dan mengambil mie instan itu dari rak-rak toko.

Bahkan, sejumlah konsumen yang akan membeli Indomie pun terlihat terkejut saat ada razia. Dari hasil tes departemen kesehatan Taiwan, Indomie mengandung dua bahan pengawet methyl p-hydroxybenzoate pada mie-nya dan pengawet benzoic acid pada bumbunya. Dua bahan ini tidak lolos dalam klarifikasi barang impor di Taiwan karena hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak menyangkal bila mie instan produk Indonesia mengandung bahan kimia. Namun, kadarnya masih dalam batas yang wajar. Penarikan mie instan yang diproduksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk itu, menurut Kepala BPOM Kustantinah, memang terkait dengan kandungan nipagin.

Dijelaskan Kustantinah, zat pengawet nipagin itu berada dalam kecap yang merupakan bagian dari mie instan, khususnya jenis mie goreng. Dalam konsumsi yang berlebihan dapat terkena muntah-muntah dan risiko berat bisa terkena penyakit kanker. "Apapun yang terkandung bila dikonsumsi berlebihan akan bahaya bagi kesehatan," tuturnya di kantor BPOM, Jakarta, kemarin (11/10).

Gara-gara razia di Taiwan itu, dua jaringan supermarket terkemuka di Hong Kong untuk sementara waktu juga tidak menjual mie instan yang populer di Indonesia itu. Seperti yang dilansir harian di Hong Kong, The Standard kemarin (11/10), dua supermarket, ParknShop dan Wellcome," menarik semua produk Indomie dari rak-rak mereka. Selain itu, pusat keselamatan makanan di Hong Kong tengah melakukan pengujian atas Indomie dan akan menindaklanjutinya dengan pihak importir dan diler.

Larangan penggunaan dua bahan pengawet itu juga berlaku di Kanada dan Eropa. Menurut The Standard, bila bahan-bahan dikonsumsi, konsumen berisiko muntah-muntah. Selain itu, bila dikonsumsi secara rutin atau dalam jumlah yang substansial, konsumen akan menderita asidosis metabolik, atau terlalu banyak asam di dalam tubuh.

Sebaliknya, importir Indomie di Hong Kong, Fok Hing (HK) Trading, menyatakan bahwa mie instan itu tetap aman dikonsumsi dan memenuhi standar di Hong Kong dan organisasi kesehatan dunia (WHO. Itu berdasarkan hasil pengujian kualitas pada Juni lalu, yang tidak menemukan adanya bahan berbahaya.

"Mie instan Indomie aman untuk dimakan dan masuk ke pasar Hong Kong lawat saluran yang legal," demikian pernyataan Fok Hing seperti dikutip The Standard. Mereka menduga, Indomie yang bermasalah di Taiwan kemungkinan merupakan makanan yang diimpor secara ilegal.

Sementara itu, supermarket yang menjual barang-barang asal Indonesia di Distrik Causeway Bay, Hong Kong, East-Southern Cuisine Express, menyatakan bahwa mie instan yang mereka jual bukan barang selundupan dan aman dikonsumsi. Di Hong Kong, Indomie memang dikenal mie instan yang lebih murah ketimbang produk-produk lain. Mie instan itu juga menjadi makanan favorit para TKI di negeri itu.

Kustantinah juga berani menjamin seluruh mie instan buatan dalam negeri aman untuk dikonsumsi. Karena memiliki kadar bahan kimia dibawah ambang batas. Dijual ke luar negeri pun, BPOM tetap yakin mie instan tersebut tidak membahayakan konsumen. "Tentunya mie instan yang sudah teregistrasi di BPOM saja yang aman, selebihnya itu tidak bisa dijamin BPOM," ungkapnya. Jaminan itu berlaku pada 663 item produk yang dijual di dalam negeri, dan 466 item jenis mie instan yang di impor ke luar negeri.

Kustantinah mengakui, beberapa negara sempat mempermasalahkan kandungan nipagin dalam kecap mie instan buatan dalam negeri. Kata dia, hampir semua kecap yang disertakan dalam mie instan mengandung bahan tambahan pangan yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 722/menkes/per/IX/88 tentang bahan tambahan pangan. "Memiliki kandungan nipagin atau methyl phydroxybenzoate yang berfungsi sebagai pengawet," ujarnya.

Lebih lanjut, Kustantinah mengatakan, batas maksimal nipagin yang diatur dalam permenkes itu mencapai 250 miligram perkilogram. Kata dia, selain digunakan dalam kecap, BPOM juga mengatur kandungan nipagin dengan batas tertentu dapat digunakan pada makanan lain kecuali daging, ikan, dan unggas. "Bisa digunakan dengan batas maksimal seribu miligram perkilogram," papar wanita berambut pendek itu.

Kustantinah mengungkapkan, peraturan penggunaan bahan tambahan pangan yang diterapkan di Indonesia seringkali tidak sama dengan aturan di luar negeri. Misalnya di Taiwan. Karena itu, lanjutnya, pemerintah Taiwan mencekal produk mie instan bermerek dagang Indomie. Bahkan mereka menyatakan, mie instan produk dalam negeri itu tidak aman di konsumsi. "Itu karena di Taiwan tidak ada aturan tentang bahan tambahan makanan dalam bentuk nipagin," tuturnya.

Padahal, menurut Kustantinah, di Indonesia sendiri produk tersebut sudah teregistrasi dan memenuhi persyaratan pangan. Penerapan mutu, keamanan, dan gizi peoduk pangan olahan di Indonesia mengacu pada persyaratan Internasional yang tergabung dalam Codex Alimentarius Commission (CAC) atau organisasi yang bergerak dibidang standarisasi mutu dan kualitas pangan dunia. "Semua anggota CAC biasanya mempublikasikan. Dan Taiwan sendiri bukan anggota CAC," terang Kustantinah.

Kompetisi Dagang

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, kasus Indomie di Taiwan harus diselesaikan secara fair dan terbuka dan tidak didasarkan pada motif kompetisi dagang. "Jangan ada yang berkaitan dengan katakanlah, kompetisi dagang, atau sebagainya," ujarnya di kantor Menko Perekonomian kemarin (11/10).

Hatta mengatakan, Indonesia sudah belajar dari kasus produsen kelapa sawit (crude palm oil/CPO) Sinar Mas yang dituding merusak hutan, sehingga perusahaan-perusahaan besar dunia memutuskan kontrak pembelian CPO dari Indonesia. "Seperti kita dihantam di palm oil untuk mengurangi dominasi kita di perdagangan dunia," katanya.

Meski demikian, hingga kemarin, Hatta belum mendapat laporan resmi dari Kementerian Perdagangan terkait kasus Indomie di Taiwan tersebut. "Saya kan baru pulang tadi malam (dari Turki). Nanti saya tanya dulu," ucapnya.

Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Indofood) Taufik Wiraatmadja, mengatakan produk mi instan yang diekspornya Taiwan telah sepenuhnya memenuhi peraturan dari Departemen Kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan.

Produk tersebut aman untuk dikonsumsi sehingga sudah dijual bebas di pasaran di Taiwan. Maka munculnya kabar ini membuat kaget perusahaan karena pihaknya mengaku tidak melakukan perubahan komposisi bahan makanan. Indofood berkesimpulan bahwa produk yang dipermasalahkan bukan lah produk untuk negara itu. "Kami senantiasa memastikan produk telah memenuhi peraturan dan ketentuan keselamatan makanan," ujarnya. (jpn

Tiada ulasan: