Sabtu, 10 Januari 2015

Kelab Greenboc

Kelab Greenboc


[VIDEO & GAMBAR] Indonesia Bom Kapal Nelayan Malaysia

Posted: 10 Jan 2015 01:12 AM PST


Pihak berkuasa Polda Sumut dilaporkan telah meletupkan sebuah kapal nelayan milik Malaysia, baru-baru ini.

Kapal tersebut yang bernombor pendaftaran PKFA 7738 ditangkap selepas menceroboh dan menangkap ikan di Pandan Islet.

Memetik laporan Jakarta Post, Ketua Polis Sumatera Utara, Irjen Eko Hadi Sutedjo, kapal tersebut diletupkan menggunakan dinamit setelah mahkamah membenarkan tindakan tersebut.

Disember lepas, Duta Besar Indonesia ke Malaysia, Herman Prayitno mengesahkan cadangan pengeboman kapal asing yang menangkap ikan secara haram di perairan negara itu.

"Anak kapal akan diselamatkan terlebih dahulu, kemudian apabila kapal sudah kosong baru dibom untuk menenggelamkannya.

"Ia sebagai pengajaran kepada semua penangkap ikan agar tidak mengulangi perbuatan salah itu," katanya kepada Sinar Harian.

Menurutnya lagi, sebarang tindakan hanya akan diambil kerajaan Indonesia setelah keputusan mahkamah diperoleh.

Sementara itu, Ketua Pengarah Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia, Datuk Mohd Amdan Kurish menafikan ada perbincangan dengan Indonesia mengenai cadangan tersebut.

"Kita tak pernah berbincang mengenainya. Mungkin itu dasar baru Indonesia dan kita akan rujuk balik dengan Bakorkamla," ulasnya.

MoU yang ditandatangani bersama Maritim dan Badan Koordinasi Keamanan Laut Indonesia (Bakorkamla) pada 2012 hanyalah berkaitan tindakan menghantar pulang atau menangkap nelayan yang menceroboh perairan negara jiran.









[VIDEO] Terkini QZ8501: Kedudukan Black Box Dikesan

Posted: 09 Jan 2015 10:31 PM PST


.QZ8501: Kedudukan Kotak Hitam Dikesan

PANGKALAN BUN: Sistem sonar pada kapal Jadayat yang melakukan operasi mencari dan menyelamat (SAR) mengesan kedudukan kotak hitam milik pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata di Laut Jawa dekat sini.

"Kita boleh beri jaminan kepada anda bahawa ia merupakan kotak hitam daripada pesawat itu kerana sistem sonar telah mengeluarkan bunyi isyarat 'ping'," kata Komander Tentera Indonesia, Jeneral Moeldoko ketika menaiki kapal tentera laut KRI Banda Aceh pada Jumaat, seperti dipetik oleh portal kontan.co.id.

Beliau berkata, kotak hitam itu dikesan pada kedudukan kira-kira 2.4 kilometer dari lokasi ekor pesawat dijumpai.

"Kita telah menghantar enam penyelam tentera untuk mencarinya (kotak hitam)," katanya.

Kotak hitam merupakan bahagian penting dalam setiap penyiasatan nahas dan insiden pesawat kerana mengandungi Perakam Suara Kokpit (CVR) dan Perakam Data Penerbangan (FDR). – The Jakarta Post/ANN/mstar


Setelah Black Box Air Asia Ketemu, Korban Lain?

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Search and Rescue Nasional Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo mengatakan timnya tetap akan melanjutkan operasi meski kotak hitam atau black box pesawat Air Asia QZ8501 berhasil ditemukan. Soelistyo ingin menemukan jenazah pesawat nahas itu sebanyak-banyaknya.

"Tim tetap mencari. Tapi nanti kami evaluasi antara efektivitas dan efisiensi, tidak mungkin operasi sepanjang tahun. Kami berusaha semaksimal mungkin," ujar Soelistyo di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Januari 2015.

Soelistyo tidak bisa menjamin timnya dapat menemukan keseluruhan korban pesawat rute Surabaya-Singapura yang berjumlah 155 penumpang dan 7 awak itu. "Kami tidak ada target, nanti evaluasi dulu."

Selain penumpang, tim SAR gabungan juga terus berupaya mencari bagian besar badan pesawat jenis Airbus A320-200 itu. Soelistyo menduga pada bagian besar pesawat masih ada penumpang yang terjebak di dalamnya.

Adapun untuk serpihan-serpihan pesawat Air Asia yang masih terserak di dasar laut, dia belum bisa memastikan apakah tim SAR akan mengangkatnya ke permukaan. Menurut Soelistyo, pengangkatan puing-puing itu bergantung pada permintaan tim investigasi atau dari pihak Air Asia.

"Kalau dengan serpihan yang ada dan dengan black box yang ditemukan sudah cukup, ya, terserah Air Asia diangkat atau tidak. Kalau kepentingan Basarnas, cari yang terbesar itu untuk menemukan saudara-saudara kita yang terjebak," katanya.
-tempo.co











Tiada ulasan: