Selasa, 30 Disember 2014

Kelab Greenboc

Kelab Greenboc


[VIDEO & GAMBAR] Terkini QZ8501: 10 Serpihan & Mayat Ditemui Di Selat Karimata -updated

Posted: 30 Dec 2014 12:46 AM PST


Media Indonesia: K'jaan sahkan serpihan ditemui

HARI KETIGA 3.29pm: Beberapa laporan media Indonesia mengatakan bahawa Jakarta telah mengesahkan bahawa serpihan pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemui.

Pemangku ketua pengarah pengangkutan udara, Kementerian Pengangkutan Indonesia, Djoko Murjatmodjo berkata proses memperolehinya kini akan dimulakan di kawasan di mana serpihan yang telah dijumpai.

"Telah disahkan bahawa ia adalah serpihan dari sebuah pesawat yang mempunyai warna merah dan putih," katanya, menurut Jakarta Post.

3.14pm: Pasukan Mencari dan Menyelamat menemui lebih banyak objek dalam zon carian.

Menurut Reuters, tentera udara Indonesia ternampak apa yang kelihatan sebagai jaket, bagasi, serpihan dan ap yang dipercayai mayat, di Laut Jawa, di luar pantai barat Kalimantan.

Bagaimanapun, CNN melaporkan bahawa pegawai bimbang dengan arus yang boleh menyebabkan objek-objek itu tersebar sebelum kapal tiba untuk pengesahan secara dekat.

2.43pm: Serpihan merah dan putih yang dilihat dekat Kalimantan di laut Jawa "mungkin" dari pesawat AirAsia QZ8501, lapor Reuters yang memetik seorang pegawai Indonesia sebagai berkata.

"Kami sedang memeriksa sama ada ia serpihan dari pesawat itu. Ia mungkin dari badan pesawat," kata Djoko Murjatmodjo, yang bertindak ketua pengarah pengangkutan udara Kementerian Pengangkutan Indonesia.

Menurutnya, berdasarkan saiz dan warna serpihan itu, ia mungkin sebahagian daripada jet yang hilang.

Objek 'seperti sosok manusia' dilihat

2.37pm: Pasukan SAR melaporkan satu objek "yang kelihatan seperti susuk manusia" dilihat di selat Karimata berhampiran Kalimantan Barat.

Objek dilihat dari pesawat A319 Hercules, laporan detik.com.

2.00pm: Salah seorang komander operasi SAR, Dwi Putranto, berkata terdapat 10 objek besar dan objek-objek kecil yang lain.

"Dikatakan terdapat satu objek kuning panjang, yang kelihatan seperti sebuah tangki. Terdapat objek jelas berkilat putih. Jika ia telah lama di air, warna akan pudar, tetapi ini (objek) sangat jelas," kata Dwi, yang dipetik oleh detik.com.

1.45pm: Agensi berita AFP dalam berita ringkas melaporkan objek yang menyerupai gelongsor kecemasan kapal terbang dan pintu pesawat kelihatan.

1.30pm: Satu serpihan selebar kira-kira dua meter dengan sebahagiannya berwarna merah dan kuning, serta merah dan hitam dikesan di perairan Belinyu, Bangka berhampiran kawasan pencarian.

Helikopter kini sedang menuju ke lokasi serpihan itu dilihat, lapor detik.com dan kompas.com.

12.49pm: Operasi mencari dan menyelamat menerima laporan tentang kebakaran di sebuah pulau yang terletak dalam kawasan pencarian pesawat AirAsia QZ8501.

Menurut CNN dan CBS, dua pesawat sudah dihantar untuk menyiasat jika api tersebut mempunyai hubungkait dengan pesawat yang hilang.

11.30am: AirAsia belum sempat mengubah suai pesawat yang hilang pada hari Ahad lalu walaupun ia sedang menaiktaraf rangkaian pesawat jarak dekatnya untuk menjadikan ia lebih mudah dikesan, lapor The Wall Street Journal.

Laporan sama turut menyatakan yang syarikat penerbangan murah itu adalah antara yang terawal menggunakan teknologi pengesan tersebut.

9.54am: Kapal pemusnah AS, The USS Sampson, dijangka tiba hari ini untuk membantu gerakan mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang.

Menurut satu kenyataan yang dikeluarkan dari Yokosuka, Jepun, Pusat Pemerintah AS telah mengarahkan Sampson ke "kawasan carian umum" ekoran permintaan dari kerajaan Indonesia.

"Angkatan Laut Amerika Syarikat sedang bekerjasama rapat dengan kerajaan Indonesia untuk menyediakan kemampuan tambahan carian di permukaan atau udara untuk membantu usaha pencarian mereka," kata tentera AS.

Isnin lalu, kerajaan Indonesia menghantar nota diplomatik kepada kedutaan AS di Jakarta untuk meminta bantuan, kata Jabatan Negara Amerika Syarikat.

The Sampson adalah sebahagian daripada Armada Ketujuh AS, di bawah Pusat Pemerintah Pasifik AS, dan merupakan sebahagian daripada kerahan bebas ke Pasifik Barat.

9.15am: Operasi carian dan menyelamat (SAR) kini telah diperincikan kepada 13 zon. Pihak berkuasa Indonesia berkata semua kawasan sedang dipantau, termasuk di daratan, lapor detik.com.

9am: Datuk Abdul Aziz Jaafar berkata kapal Tentera Laut KD Lekir telah memasuki zon carian.

7.45am: Panglima Tentera Laut Diraja Malaysia Datuk Abdul Aziz Jaafar, dalam tweet, berkata kawasan carian telah diperluas dan disemak semula.


Jasad Mengapung dan Koper Terlihat di Sekitar Selat Karimata

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Kopilot Pesawat Hercules C130 dari Lanud Halim Perdanakusuma, Letnan Satu Penerbang Tri Wibowo, menyebutkan bahawa objek-objek yang terlihat mengapung di Selat Karimata, tepatnya di perairan sekitar Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menyerupai manusia, bag tangan, pelampung, dan serpihan pesawat.

Khusus untuk objek yang menyerupai manusia, Tri mengaku pada awalnya sempat mengira bahwa objek tersebut adalah manusia yang melambai-lambai ke arah pesawat. Namun, setelah didekati, ia melihat objek tersebut seperti jasad manusia yang sudah membengkak.

"Tadi pas saya lihat awalnya kayak orang dadah-dadah, mungkin dia melihat pesawat, kan. Akan tetapi, pas kami dekati, kayaknya sudah bengkak. Kelihatan melambai-lambai kerana kena ombak," kata Tri di Bandara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12/2014) siang.

Berdasarkan lokasi yang ditunjukkan oleh Tri di peta, kawasan penampakan objek-objek tersebut berada di sekitar Teluk Air Hitam.

Penemuan objek yang diduga benda-benda milik pesawat AirAsia QZ8510 terjadi sekitar pukul 11.00, setelah selama lebih kurang lima jam pesawat melakukan penyisiran daratan, pantai, dan lautan di wilayah bagian selatan Kalimantan.
-kompas.com



Serpihan-serpihan Warna Merah, Kuning, dan Perak Terlihat Dekat Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN — Serpihan-serpihan berukuran cukup besar terekam di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, saat tim pencarian menyisir sekitar lokasi hilangnya pesawat AirAsia QZ8501.

"Posisinya kalau dari Pangkalan Bun arah 230 derajat dengan jarak 105 nautical mile atau 190 kilometer," kata Marsda Agus Dwi Putranto, Pangkoopsau 1, dalam konferensi pers di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, yang disiarkan langsung Kompas TV, Selasa (30/12/2014).

Sejumlah foto yang ditampilkan menunjukkan setidaknya beberapa serpihan. Masing-masing berbentuk persegi panjang warna coklat, batang memanjang berwarna perak, segitiga warna kekuningan, serta serpihan-serpihan berwarna hitam dan merah.

Benda-benda tersebut dirakam kketika kunpulan pencarian melakukan penyisiran pada Selasa pagi tadi.

"Posisi dengan titik lost contact jaraknya hanya sekitar 10 kilometer," lanjut Agus. Namun, ia belum bisa memastikan bahwa serpihan-serpihan tersebut adalah bagian dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang dalam penerbangan Surabaya-Singapura, Minggu (28/12/2014).

Tim pencarian yang dikoordinasikan Basarnas akan segera mengirim helikopter ke lokasi jika cuaca memungkinkan.
-kompas.com



Ini Gambar Lebih Jelas Serpihan-serpihan yang Ditemukan di Selat Karimata

Jakarta - TNI AU menemukan 10 lebih serpihan diduga dari pesawat AirAsia QZ8501. Ini penampakan-penampakan serpihan itu.

Dalam foto yang dilansir AFP, ada seperti kayu panjang berwarna cokelat mengapung di lautan. Ada juga seperti benda kuning seperti pelampung. Kemudian ada benda berwarna hitam.

Benda-benda itu diduga seperti seluncur darurat, pintu pesawat dan subyek lainnya. Meski demikian masih perlu waktu untuk memastikannya apakah itu benda dari pesawat AirAsia yang hilang.

"Prediksinya ada bentuknya seperti tangki berwarna kuning, ada menyerupai benda menyerupai peluncuran pesawat, tapi belum bisa dipastikan. Ada panjang berwarna kuning, ada putih polos mengkilat itu terlihat jelas," paparnya.

Dari analisis awal terlihat warna benda masih sangat jelas dan bukan merupakan benda yang lama terapung di lautan.

"Kalau memang itu terbawa air laut seharusnya sudah pudar, tapi tadi terlihat dengan jelas warnanya," jelasnya.
-detik.com


Basarnas: Dipastikan Benda-benda Mengapung Berasal dari AirAsia QZ8501

Jakarta - Kepala Basarnas Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo memberikan kepastian mengenai benda-benda mengapung yang ditemukan di lautan di dekat Selat Karimata merupakan bagian dari pesawat AirAsia QZ8501 yang sampai saat ini hilang.

"Saya pastikan bahwa di daerah itu dan benda-benda itu, adalah bahagian dari pesawat yang kita cari," ujar Soelistyo dalam konferensi pers di kantornya, Kemayoran, Jakpus, Selasa (31/12/2014) pukul 14.40 WIB.

Benda-benda yang ditemukan itu antara lain serpihan-serpihan pesawat dan juga emergency exit door. Ada juga penemuan sesosok mayat yang mengapung di dalam air.

"Saya memastikan 95 persen. Lima persen sisanya itu karena saya belum melihat langsung ke lokasi. Namun unsur komandan-komandan di lapangan memastikan hal tersebut. Dan saya sudah tanyakan, mereka memastikan itu," ujar Soelistyo.
-detik.com















[TERBAIK] Rumah Kedainya Ditumpangkan Untuk Mangsa Banjir

Posted: 29 Dec 2014 09:45 PM PST


Kita tak kira bangsa'

Kuala Lumpur: `Timo kasih boh tlog ore banjir...kito ore klate xkiro kaum..Kawe respect boh! Timo kasih boh.' Begitulah bunyinya ayat yang dimuat naik oleh Yuzairy Yusoff.



Selain itu, `thanks for excepting...your kindness touching me so much. may Allah bless u n ur family'. Ini pula daripada pemilik akaun FB, Florie Fred Sindu.

Itu adalah sebahagian daripada petikan ulasan daripada beberapa pemilik akaun FB apabila melihat foto Chun Kiet Ong, 32, yang memaparkan mangsa banjir berada di kediamannya di Kota Bharu.

Chun yang dihubungi, malam tadi, berkata: "Kita orang Malaysia, tidak kira apa bangsa, kita tolong semua."

Beliau yang juga peniaga menumpangkan sepuluh mangsa banjir di rumah kedai miliknya di Jalan Che Su, Kota Bharu, berikutan banjir teruk.

Katanya, kesemua yang berada dalam foto terbabit adalah daripada keluarga yang juga mendiami kawasan berhampiran kedai rumahnya.

"Saya memberi pelindungan di tingkat satu rumah kedai saya. Rumah kedai saya empat tingkat. Dua keluarga itu termasuk kanak-kanak berusia tujuh tahun dan seorang lelaki berusia lingkungan 60-an.

"Ketika air mula naik, kesemua mereka yang ketika itu mahu mencari tempat perlindungan lalu di kawasan rumah saya. Mereka meminta kebenaran menumpang di rumah saya untuk tiga hari.

"Selain menumpangkan mereka, saya juga memberikan mereka makan dan minum sepanjang menetap di rumah bermula Khamis hingga Sabtu lalu," katanya ketika dihubungi Harian Metro.

Tetapi, katanya, selepas tiga hari, mereka menyuarakan untuk ke pusat pemindahan sementara bersama mangsa banjir lain yang tidak jauh daripada rumah kedainya.

"Saya ada halang mereka. Tapi, saya juga perlu menghormati keputusan mereka yang turut memaklumkan tidak mahu susahkan saya sekeluarga. Tapi, apalah sangat, hanya bantuan ringan dapat saya beri. Sebagai rakyat Malaysia, saya tolong tanpa kira bangsa," katanya.

Khamis lalu, bapa kepada seorang anak itu memuat naik gambar di Facebook miliknya dengan keterangan, "Ni lah mangsa banjir yang saya menempatkan di rumah saya. Harap mereka duduk dengan selesa...".

Ia mendapat reaksi positif daripada pengguna FB yang rata-ratanya menganggap tindakan sebagai langkah terbaik membantu mangsa banjir. -HM

Inilah wajah Chun Kiet Ong bersama anaknya.

Petikan beberapa facebooker lain memuji dan berterima kasih kepada Chun Kiet Ong

Kedai Tayar milik Chun Kiet Ong

Beberapa keluarga mangsa banjir yang ditumpangkan


[VIDEO & GAMBAR] Banjir Kelantan Makin Buruk, Mangsa Trauma

Posted: 29 Dec 2014 03:04 PM PST


Banjir: Hospital Kuala Krai Tempat Berlindung Penduduk Tiada Rumah

KUALA KRAI: Demi membantu mangsa-mangsa banjir yang tidak mempunyai arah tujuan selepas kediaman mereka ditenggelami air, Hospital Kuala Krai (HKK) bertukar menjadi Pusat Pemindahan Sementara (PPS) bagi memberi perlindungan kepada mereka.

Pemangku Pengarah HKK Dr Nik Mohd Faizal Zainal Abidin berkata, walaupun ia sedikit sebanyak mengganggu operasi, tetapi atas nama kemanusiaan dan sikap prihatin, pihak pengurusan bukan sahaja bersetuju menyediakan tempat berlindung, malah staf hospital turut berusaha sedaya upaya memastikan kebajikan mangsa banjir terjaga.

"Ini adalah kali pertama HKK menjadi pusat perlindungan yang sepatutnya bukan tanggungjawab kita. Tetapi, bagi kami pihak pengurusan, ia bukan alasan untuk menolak kehadiran mangsa-mangsa banjir ini.

"Memang ada sedikit terjejas operasi seperti katil-katil yang sepatutnya dikhususkan untuk pesakit, kami berikan kepada mangsa-mangsa banjir. Tetapi tidak mengapa, malah kami cuba memberi mereka apa yang ada di hospital seperti air panas, makanan, malah pakaian pesakit untuk jadi persalinan mereka," katanya.

Tinjauan Bernama mendapati terdapat beberapa keluarga yang terpaksa menjadikan HKK sebagai tempat berlindung kerana PPS berdekatan sukar diakses ekoran jalan dinaiki air.

Mereka terpaksa menjadikan surau, balai pelawat dan ruang menunggu di hospital itu sebagai tempat perlindungan sementara.

Suri rumah Fazlina Musa, 40, berkata mereka tidak ada pilihan lain kerana pusat perlindungan sementara di bandar ini, iaitu di Sekolah Menengah Sultan Yahya Petra 1, Sekolah Menengah Kebangsaan Manek Urai ketika itu sudah pun dinaiki air.

Mengimbas kembali pengalamannya yang mencemaskan pada Isnin lepas, Fazlina yang sudah enam hari berlindung di HKK berkata, beliau dan keluarganya sudah mendapat makluman daripada radio bahawa kawasan kediaman mereka akan dinaiki air.

"Pada Isnin, keadaan macam biasa dan tak ada tanda-tanda air akan naik.

Tapi malam itu ada info banjir kali ini lebih besar daripada biasa. Dan pagi itu juga sekitar 1 pagi, air sudah mula naik dan kami lari ke kedai mak saya di bandar.

"Tetapi sungguh kami tak sangka, sewaktu di kedai, air naik dengan pantas dan mencecah paras satu kedai kami. Saya terpaksa menghulurkan anak saya ke bot Polis melalui tingkap manakala, yang dewasa terpaksa menyelam melalui tingkat bawah sebab itu sahaja laluan yang boleh diguna. Nak lompat ke bot memang bahaya," katanya lagi.

Sepanjang beberapa hari di HKK, Fazlina berkata pihak hospital sangat prihatin dan sentiasa memastikan bekalan makanan dan pakaian kering ada untuk kegunaan seharian beliau dan keluarganya.

Dalam pada itu, Dr Nik Mohd Faizal berkata, operasi dan perkhidmatan hospital masih berjalan seperti biasa walaupun akses utama ke hospital itu terganggu akibat banjir dengan bekalan elektrik dan air bersih yang terhad.

Walaupun akses utama ke HKK terganggu akibat dinaiki air dan diburukkan lagi dengan bekalan elektrik dan air bersih yang terhad, beliau berkata, operasi dan perkhidmatan masih berterusan.

Menurutnya, keadaan banjir yang sedikit surut turut memudahkan pemindahan pesakit kritikal seperti dari wad unit rawatan rapi (ICU), unit rawatan rapi jantung (CCU) dan pediatrik (kanak-kanak), ke Hospital Universiti Sains Malaysia (HUSM) Kubang Kerian menggunakan bot dan helikopter.

"Air mulai surut pada hari kelima (semalam) dan orang ramai dah boleh akses ke sini. Walaupun bekalan elektrik masih terganggu, generator kita masih berfungsi.

"...dan kita sentiasa mendapat bekalan diesel secara berkala dari kerajaan persekutuan dan negeri, melalui pihak Bomba, Angkatan Tentera Malaysia (ATM) dan Jabatan Pertahanan Awam Malaysia (JPAM) untuk memastikan hospital kekal berfungsi," kata Dr Nik Mohd Faizal.

Sementara itu, beberapa jururawat yang ditemui berkata, terdapat dalam kalangan rakan setugas di HKK yang terpaksa bekerja secara berterusan selama seminggu ekoran kesukaran untuk bertukar syif.

"Namun, tiada apa yang perlu dirungutkan kerana ini sememangnya tugas hakiki kami. Apa yang kami harapkan, semoga keadaan di hospital diberi perhatian secara berterusan, dan juga agar bandar ini kembali pulih seperti biasa," kata seorang jururawat kepada Bernama ketika dalam perjalanan ke hospital menaiki bot tentera.

Tinjauan mendapati bandar Kuala Krai, yang sebelum ini terjejas teruk akibat ditenggelami air setinggi bangunan dua tingkat, kini beransur pulih apabila air mulai surut.

Kelihatan peniaga-peniaga mula membersihkan premis mereka dari kesan lumpur teruk, dan orang ramai mula keluar ke bandar untuk melakukan aktiviti seharian walaupun agak terbatas.

Paras air sebelum ini menaiki Pasar Besar Kuala Krai, hingga hampir mencecah paras bumbung, tetapi kini jalan di hadapan pasar itu sudah boleh dilalui mengguna kenderaan pancuan empat roda.

Berapa jalan di sekitar bandar itu sehingga kini masih diselaputi lumpur tebal kesan daripada bencana itu.

Walaupun begitu, laluan dari Machang ke bandar ini melalui jalan utama Kota Baharu-Gua Musang masih terganggu dengan beberapa jalan di sekitar Kampung Keroh, Sungai Durian dan Guchil hanya boleh diakses menggunakan bot.

Pasukan Angkatan Tentera Malaysia (ATM) diilhat masih menjalankan keja-kerja menghulurkan bantuan kepada mangsa menggunakan trak tentera Handalan I dan II serta bot-bot untuk menyeberangi kawasan yang dinaiki air.


Banjir di Kelantan semakin buruk

Keadaan banjir di Kelantan semakin buruk pagi ini dengan jumlah mangsa terus meningkat kepada 151,072 orang manakala keadaan di lima negeri tidak banyak berubah dengan Selangor kembali dilanda banjir kilat.

Jumlah keseluruhan mangsa banjir di enam negeri terbabit kini ialah sebanyak 225,731 mangsa. Terengganu mencatat sebanyak 33,260 mangsa, Pahang 33,225, Perak (7,813), Johor (328) dan Selangor 33 mangsa.

Di Kelantan, Pengarah Jabatan Kebajikan Masyarakat Kelantan Nik Omar Nik Abdul Rahman berkata mangsa banjir daripada 36,128 keluarga ditempatkan di 309 pusat pemindahan melibatkan lapan daerah, lapor BERNAMA.

Jajahan Kota Bharu masih mencatatkan angka tertinggi mangsa banjir iaitu 44,061 orang, Tumpat (30,569), Pasir Mas (23,568), Kuala Krai (23,500), Gua Musang (17,327), Machang (8,289), Tanah Merah (3,546) dan Pasir Puteh (192).

Di Pahang, jumlah mangsa terus meningkat kepada 33,225 orang berbanding 31,095 mangsa semalam. Menurut Jurucakap Bilik Gerakan Banjir Ibu Pejabat Polis Kontinjen Pahang, setakat 9 pagi ini, Temerloh kekal menjadi daerah dengan mangsa banjir paling ramai iaitu 12,012 orang yang ditempatkan di 71 pusat pemindahan.

Enam daerah lain ialah Kuantan membabitkan 3,046 mangsa yang ditempatkan di 17 pusat pemindahan, Pekan (4,873 mangsa di 17 pusat pemindahan), Maran (3,479) mangsa di 33 pusat pemindahan), Jerantut (6,025 mangsa di 59 pusat pemindahan), Bera (1,491 mangsa di 14 pusat pemindahan) dan Lipis (2,299 mangsa di 31 pusat pemindahan).

Sehingga kini Lebuhraya Pantai Timur (LPT) bagi laluan kedua-dua arah Kuantan-Kuala Lumpur dan jalan lama masih ditutup kepada lalu lintas.

Orang ramai yang menuju ke Kuantan dari Kuala Lumpur diminta menggunakan jalan alternatif melalui Seremban-Kuala Pilah-Serting-Muadzam Shah-Kuantan dan sebaliknya.

Di Perak jumlah mangsa terus meingkat kepada 7,813 mangsa berbanding 7,539 mangsa malam tadi. Menurut jurucakap Majlis Keselamatan Negara (MKN) Perak, kesemua mereka ditempatkan di 54 pusat pemindahan iaitu 22 di Kuala Kangsar, Perak Tengah (20), Hulu Perak (11) dan Kerian (satu).

Di Perak Tengah, bilangan mangsa banjir setakat ini adalah sebanyak 4,220 orang. Kuala Kangsar yang merangkumi kawasan Sungai Siput mencatat jumlah mangsa banjir sebanyak 2,565 manakala di Hulu Perak sebanyak 738 dan Kerian (290) mangsa.

Di Terengganu, jumlah mangsa banjir menurun kepada 33,260 orang berbanding 36,210 malam tadi. Di Kemaman masih tinggal 22,214 mangsa manakala hampir 3,000 mangsa dibenarkan pulang ke rumah masing-masing apabila keadaan air beransur surut manakala di Dungun masih terdapat 10,138 orang mangsa, Kuala Terengganu (759) orang dan Hulu Terengganu (149) mangsa.

Jumlah pusat pemindahan di Terengganu juga menurun daripada 88 malam tadi kepada 79 pagi ini, iaitu Dungun 34, Hulu Terengganu (empat), Kemaman (35) dan Kuala Terengganu (enam).

Sementara Johor mencatatkan sedikit penurunan mangsa banjir iaitu empat orang, dengan seramai 328 mangsa direkodkan pagi ini berbanding 332 mangsa malam tadi.

Menurut Pusat Kawalan Operasi Bencana Negeri Johor, sembilan pusat pemindahan menempatkan 85 keluarga masih dibuka iaitu di satu di Muar, Batu Pahat (dua) dan masing-masing tiga di Segamat dan Kluang. Jalan Kampung Asli Sedohok di Kahang, Kluang masih belum boleh dilalui, menurut pusat kawalan terbabit.

Sementara di Selangor, hujan lebat berterusan pada Sabtu lepas menyebabkan beberapa buah kampung di Klang, antaranya Kampung Budiman, Meru dan Kampung Sementa, Kapar mengalami banjir kilat melibatkan 33 mangsa.

Kesemua mangsa daripada sembilan keluarga itu ditempatkan di pusat penempatan sementara Sekolah Kebangsaan Sungai Binjai.
-FMT




Sebak lihat mangsa cium bungkus

CATATAN Sepanjang perjalanan, saya dapat melihat ratusan buah kenderaan ditinggalkan berlapis-lapis di atas jalan raya.

Saya bersama jurukamera, Fandi Zulkfley mendarat di Lapangan Terbang Sultan Ismail Petra kira-kira jam 1.30 petang.

Mujur selepas beberapa jam berusaha mencari pengangkutan ke Kota Bharu, kami dipelawa sukarelawan Darul Hijrah untuk menaiki pacuan empat roda mereka.

Kebetulan mereka datang untuk mengambil bekalan sumbangan untuk diagihkan kepada mangsa banjir.

Dalam perjalanan itu, kelihatan juga kereta yang masih ditenggelami air, dan masih jelas kelihatan kesan paras sebenar air banjir pada tingkap kereta.

Saya juga dapat melihat sebahagian besar kedai-kedai termasuk pasar raya dan hotel ditutup sepenuhnya.

Kami melalui jalan Bunut Payong sebelum smpai ke jalan Salor. Kelihatan sebagaian besar rumah-rumah masih ditenggelami air.

Perjalanan mengambil masa lebih sejam, sebelum sampai ke kawasan perkampungan di mana terdapat mangsa yang enggan berpindah.

Jika perjalanan hari biasa, ia mungkin hanya memakan masa setengah jam. Namun kerana terpaksa meredah lauan banjir, dan kesesakan laluan ekoran banyak kereta tersadai di atas jalan, maka ia mengambil masa lama.

Setibanya di Kampung Kota, ramai di antara mangsa telah kehabisan bekalan makanan dan tidak dapat keluar ke mana-mana.

"Alhamdulillah, terima kasih banyak dik, lama dah pak cik tunggu, makanan semua habis lama dah," kata salah seorang pak cik sambil mencium bungkusan yang diterima.

Biarpun hanya biskut dan snek, ternyata pemberian itu sangat bernilai bagi mereka pada waktu ini.

Kelihatan juga ada di kalangan penduduk sedang mengharungi air sambil menjunjung beg. Saya sempat bertanya kepada mereka dari ma dan mahu ke mana.

"Dari sekolah (tempat pemindahan). Ni kak balik rumah, sudah lima hari tinggal rumah. Tak tahu apa jadi," kata seorang pemuda.

Kira-kira jam 7.30 malam, kenderaan kami masih bergerak menuju rumah ke rumah, mencari kalau-kalau ada mangsa yang boleh dibantu.

Suasana makin gelap, bekalan elektrik sudah lima hari terputus di kawasan ini. Tiada satu pun cahaya kecuali cahaya lampu kenderaan kami.

Kenderaan kami terpaksa menyelit-nyelit di celah-celah kenderaan yang tersadai di tengah jalan.

Dalam kesukaran itu, Kami bergerak pula ke kampung Wakaf Zain. Beberapa buah rumah lagi kami berjaya sampai. Ada juga warga emas yang tinggal bersendirian dalam gelap.

Pasukan sukarelawan Darul Hijrah menghulur bantuan, sambil tidak putus-putus menasihatkan mereka bersabar menerima ujian ini.

Kira-kira jam 9.30 malam, stok kami hampir habis. Kami keluar dari kawasan tersebut. Ketua misi mencadangkan kami mencari makan malam dan pulang.

Untuk mencari kedai, kami terpaksa meredah perjalanan hampir 30KM lagi dengan kadang-kadang mengharungi air sedalam hampir setengah meter.

Boleh dikatakan, hampir semua kawasan sekitar Kota Bharu lumpuh dan tiada satu pun kedai makan dibuka.

Kami terpaksa keluar dari Kota Bharu untuk mencari makanan di kawasan yang tidak terjejas banjir.

Kami menuju ke jalan Pasir Putih, barulah kami bertemu kedai makan yang dibuka.

Pun begitu, kedai tersebut penuh. Semua orang bertumpu di situ kerana ia satu-satunya kedai yang dibuka dan paling hampir dengan kawasan banjir.

Kami menunggu agak lama sebelum mendapat tempat duduk. Kelihatan ramai pasukan sukarelawan lain juga makan di situ.

Alhamdulillah, kami akhirnya dapat mengisi perut setelah seharian tidak menemui kedai makan.

Kira-kira jam 12.30 pagi, barulah kami tiba di tempat penginapan di rumah salah seorang anggota sukarelawan di Pengkalan Chepa.

Beliau dengan baik hati mempelawa saya dan jurukamera menumpang tidur di rumahnya.

Hari ini, misi serupa akan diteruskan.
-mk
















Tiada ulasan: