Ahad, 7 Ogos 2011

Fakulti Siyasah Syar'iyah

Fakulti Siyasah Syar'iyah


Ha ha, tolong tutup isu MyPR dan MyUndi ...?

Posted: 07 Aug 2011 02:17 AM PDT

Ha ha, tolong tutup isu MyPR dan MyUndi ...?
Siapa tuh ...? Pecatlah ...?

Tak ada tulur atau simpan tulur busuk ...?

Antara mereka, siapa anda sayang ...?

Posted: 06 Aug 2011 10:36 PM PDT

Antara mereka, siapa anda sayang ...?;
atau
Antara mereka, siapa anda pecat ...?

Malaysia Pasar Potensial Beras Indonesia ...?

Posted: 06 Aug 2011 10:05 PM PDT

"REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Wisatawan mancanegara asal Malaysia di Kota Bandung tidak hanya tertarik dengan produk pakaian, mereka juga banyak membeli beras Indonesia. Wisatawan asal Negeri Jiran itu membeli beras berkualitas tinggi alias premium sebanyak 2-3 kilogram.

Malaysia merupakan pasar potensial bagi produk beras premium Indonesia. Rangga Umar, penjual beras di Pasar Baru, Bandung, mengatakan, pembeli dari Malaysia datang hampir setiap hari.

Menurut dia, pembeli beras asal Malaysia itu hanya membeli untuk kebutuhan pribadi, sehingga tidak membeli dalam jumlah banyak. Selain dari Malaysia, pembeli dari Singapura juga banyak membeli beras di Pasar Baru.

"Biasanya (pembeli) yang dari Malaysia membeli (beras) Pandanwangi dan Rojolele," kata Rangga di Pasar Baru, Ahad (7/8).

Menurut dia, beras yang diminati wisatawan asal Malaysia itu tergolong memiliki harga mahal. Satu kilogram beras premium yang diminati wisatawan Malaysia itu seharga Rp 9.000. Harga itu naik mulai memasuki Ramadhan. Harga sebelumnya hanya Rp 8.200 per kilogram.

Menurut Rangga, beras premium yang harganya relatif mahal itu memang hanya diminati konsumen menengah ke atas. Meski konsumennya terbatas, Rangga menyebut permintaan terhadap beras premium ini tidak berkurang.

"Pembelinya ada terus. Orang kita (Indonesia) juga banyak yang membeli," kata Rangga.

Permintaan bertambah pada Ramadhan ini. Sementara, beras yang paling banyak dibeli masyarakat atau beras jenis IR dipatok seharga Rp 7.400 per kilogram. Rangga mengatakan, harga sebesar itu tetap stabil memasuki Ramadhan alias belum ada kenaikan signifikan. Kenaikan baru akan terasa mendekati Lebaran, kenaikannya rata-rata sebesar Rp 200-500 per kilogram."

Sepenuhnya ...

Tiada ulasan: