BRIGED MP SEGAMBUT |
- DEMOKRASI YG GAGAL...
- AKIBAT TDUNAMI:IKAN MEMENUHI MEXICO?BERGAMBAR
- DATUK NAJIB ALTANTUYA?..........
- DNA NAJIB?
- ADA ORANG NIAGA MANUSIA LAGI UNTUNG:NI BUKTINYA
Posted: 15 Mar 2011 07:42 AM PDT Baru-baru ini seorang aktifis dakwah terlihat geram. Status facebook miliknya penuh dengan kritik pedas terhadap demokrasi. Ternyata kegusaran aktivis dakwah tersebut tidak sendiri. Puluhan komentar susul menyusul menyatakan hal serupa, hingga salah seorang melayangkan pertanyaan darimana konsep tata negara demokrasi ini muncul. Sejarah Demokrasi Awal: Ide Penuh Kritik Demokrasi, rasanya sudah tidak lagi asing terdengar di telinga kita. Hampir di seluruh rentan waktu pada abad 20, demokrasi menjadi sistem paling laris di pasaran dunia. Tak pelak, banyak negara mengadopsi demokrasi sebagai spirit dalam konstitusi kenegaraan mereka, termasuk negara mayoritas muslim seperti Indonesia. Demokrasi awalnya dinilai sebagai sistem terbaik karena menekankan sebuah sistem yang mementingkan kesejahteraan rakyat sekaligus membuka keran aspirasi rakyat. Konon ia mengacu kepada pemerintahan yang dibentuk dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat pada zaman Yunani kuno. Bagi pengusung ide demokrasi hal ini memungkinkan karena secara etimologi demokrasi berasal dari dua kata demos, yakni rakyat dan kratia yang berarti pemerintahan. Namun berkaca dengan kondisi Negara-negara dunia yang menerapkan demokrasi, ternyata sistem ini justru mengalami kegagalan waktu demi waktu. Aspirasi rakyat yang tadinya menjadi "tuhan" kini hanya menjadi isapan jembol belaka. Di Amerika, misalnya, sebuah jajak pendapat baru-baru ini dirilis oleh Gallup dan menunjukkan bahwa dukungan rakyat AS terhadap Kongres turun dari 23 persen menjadi 18 persen pada Februari silam Dukungan publik terhadap Kongres dilaporkan telah menurun lebih rendah daripada 20 persen untuk pertama kalinya sejak Tea Party dan GOP (Grand Old Party, atau sebutan untuk Partai Republik), mengambil kendali tahun ini. Bahkan golongan independen yang mendukung Kongres turun dari 23 persen pada Februari menjadi 15 persen. Kendati demikian, para pengusung demokrasi tetap berkelit, menurut mereka kebobrokan sistem demokrasi selama ini disebabkan perilaku oknum, dan bukan sistemya. Mungkin karena mereka lupa bahwa demokrasi memliki basis kapitalisme dan liberalism sehingga makna rakyat menjadi kabur. Ahli Tata Negara, Robert Dahl, seperti dikutip Riza Sihbudi dalam bukunya, "Menyandera Timur Tengah" (2005), menyatakan bahwa sebenarnya kata rakyat dalam demokrasi berbeda sekali dengan apa yang kita fahami saat ini. Dalam konteks Yunani Kuno saat itu, kata "rakyat " tidak lebih sekumpulan manusia dari sebuah polis atau kota kecil. Hal tersebut membawa konsekuensi logis bahwa apa yang disebut sebagai demokrasi dalam pengertian aselinya pun berbeda dengan demokrasi dalam pemahaman kontemporer. Dalam pandangan Yunani Kuno (awal abad ke 6 sampai ke 3 SM), demokrasi harus memenuhi enam syarat:
Ia menggambarkan demokrasi sebagai sebuah sistem yang bobrok, karena sebagai pemerintahan yang dilakukan oleh massa, demokrasi rentan akan anarkhisme, dan sangat sulit dibayangkan adanya suatu kelompok yang besar (mayoritas) memimpin kelompok yang jumlahnya lebih kecil (minoritas). Menurut Aristoteles bila negara dipegang oleh banyak orang (lewat perwakilan legislatif) akan berbuah petaka. Dalam bukunya 'Politics', Aristoteles menyebut Demokrasi sebagai bentuk negara yang buruk (bad state). Menurutnya negara Demokrasi memiliki sistem pemerintahan oleh orang banyak, dimana satu sama lain memiliki perbedaan (atau pertentangan) kepentingan, perbedaan latarbelakang sosial ekonomi, dan perbedaan tingkat pendidikan. Pemerintahan yang dilakukan oleh sekelompok minoritas di dewan perwakilan yang mewakili kelompok mayoritas penduduk itu akan mudah berubah menjadi pemerintahan anarkhis, menjadi ajang pertempuran konflik kepentingan berbagai kelompok sosial dan pertarungan elit kekuasaan. Perbedaan-perbedaan tersebut menjadi kendala bagi terwujudnya pemerintahan yang baik. Konsensus sulit dicapai dan konflik mudah terjadi. Apa kata Aristoteles ternyata mirip dengan kondisi Indonesia saat ini, dimana kepentingan para parpol menjadi tayangan yang kita saksikan akhir-akhir ini. Kebebasan Menghancurkan Selain Aristoteles, Plato (472-347 SM) juga melontarkan kritik tajam. Andai ia masih hidup, rasanya ia sepertI ingin mematahakan buku The End of History and The Last Man (1999) karangan Francis Fukuyama yang mengatakan Demokrasi Liberal adalah pemenangan dari benturan peradaban manusia modern. Plato justru menekankan bahwa liberalisasi itulah yang menjadi akar Demokrasi sesungguhnya, sekaligus biang petaka mengapa Negara demokrasi akan gagal selama-lamanya. Dalam pemerintahan demokratis, kepentingan rakyat diperhatikan sedemikian rupa dan kebebasan pun dijamin oleh pemerintah. Semua warga negara adalah orang-orang yang bebas. Kemerdekaan dan kebebasan merupakan prinsip yang paling utama. Lebih lanjut Plato berstatemen: .......they are free men; the city is full of freedom and liberty of speech, and men in it may do what they like. (Republic, page: 11) ......mereka adalah orang-orang yang merdeka, negara penuh dengan kemerdekaan dan kebebasan berbicara, dan orang-orang didalamnya boleh melakukan apa yang disukainya. Dan orang-orang semakin mengejar kemerdekaan dan kebebasan yang tidak terbatas. Akibatnya ialah bencana bagi negara dan juga bagi para warganya sendiri. Setiap orang ingin mengatur diri sendiri dan berbuat sesuka hatinya sehingga timbullah berbagai kerusuhan yang disebabkan oleh berbagai tindakan kekerasan (violence), ketidaktertiban atau kekacauan (anarchy), kejangakkan/ tidak bermoral (licentiousness) dan ketidaksopanan (immodesty). Menurut Plato, pada masa itu citra negara benar-benar telah rusak. Ia pun menyaksikan betapa negara menjadi rusak dan buruk akibat penguasa yang korup. Karena Demokrasi terlalu mendewa-dewakan (kebebasan) individu yang berlebihan sehingga membawa bencana bagi negara, yakni anarki (kebrutalan), dari sini muncul tirani (kezaliman). Banyak orang yang (kala itu) melakuan hal yang tidak senonoh, anak-anak kehilangan rasa hormat terhadap orang tua, murid merendahkan guru, dan hancurnya moralitas. Oleh karena itu, dalam era perkembangan Yunani, intrik para raja dan rakyat banyak sekali terjadi. Hak-hak rakyat tercampakkan. Korupsi merajalela, dan demokrasi tidak mampu memberikan keamanan bagi rakyatnya. Nah jika di Yunani saja, Demokrasi telah gagal, kenapa banyak Umat Muslim mengikutinya? Terlebih pembuatan undang-undang dalam Islam yang menjadikan kitabullah sebagai sandaran, tidak semata-mata pada tujuan kesejahteraan, tapi juga bagian dari tauhid menjalankan perintah Allah SWT. "Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain membuat kebohongan (Al-An'aam: 116)" "Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati mayoritas mereka orang-orang yang fasik." (Al-A'raaf: 102) "Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kalian, tetapi kebanyakan dari kalian membenci kebenaran itu." (Az-Zukhruf: 78) (pz/dari berbagai sumber) |
AKIBAT TDUNAMI:IKAN MEMENUHI MEXICO?BERGAMBAR Posted: 15 Mar 2011 02:31 AM PDT Di tepi pantai Acapulco di Mexico, jutaan ikan memenuhi persisiran pantai seakan² tompok tumpahan mintak. Jika dilihat secara dekat. Anda akan dapat melihat jutaan ikan sardin, ikan teri, dan ikan kembung melonjak² di sepanjang pantai tersebut. Persoalannya .. adakah ini kesan dari gegaran gempa bumi dan tsunami di Jepun ? Siapa tahu ! Macam tompokan minyak! Seorang lelaki cuba menagkap ikan mengunakan sauk Cuba untuk menghampiri kumpulan ikan terbabit Jutaan ikan ! Dapat tangkap ikan seekor pun.. jadi la ! |
DATUK NAJIB ALTANTUYA?.......... Posted: 15 Mar 2011 12:21 AM PDT PKR akan menggerakkan jenteranya di seluruh negara dengan membangkitkan semula isu kontroversi sekitar kematian model Mongolia Altantuya Shaariibuu yang didakwa sesetengah pihak melibatkan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak. Program itu dirancang sebagai tindak balas kepada demonstrasi bersama - antaranya melibatkan Pertubuhan Pribumi Perkasa Malaysia (PERKASA) - bagi mendesak Anwar menyerahkan sampel DNA kepada pihak pendakwaan di mahkamah. Ia akan digelar DNA sebagai singkatan untuk "Datuk Najib Altantuya", kata setiausaha agungnya Saifuddin Nasution dalam sidang media selepas mesyuarat majlis tertinggi Pakatan Rakyat di parlimen. Saifuddin (kiri) yang juga anggota parlimen Machang berkata program itu melibatkan ceramah dan pengedaran risalah. Ditanya tentang bantahan kumpulan NGO di ibu pejabat PKR semalam, Anwar mengaitkannya dengan usaha Umno untuk menanganinya. Menurut ketua pembangkang itu, beliau tidak takut menyerahkan sampel DNA, tetapi memandang berat kaedah yang digunakan oleh pendakwaan dan siasatan pihak polis. Secara sinis, beliau berkata dimaklumkan oleh "Tuan Judi" bahawa sampel itu disimpan dalam kabinet, bukan peti ais. Justeru, beliau meminta ditunjukkan pakar manakah yang akan menerima keputusan sebegitu. |
Posted: 14 Mar 2011 10:16 PM PDT DNA' merujuk kepada Najib bukannya Anwar, dakwa PKR March 14, 2011 KUALA LUMPUR, 14 Mac – PKR, gandingan Pakatan Rakyat, akan menghidupkan kontroversi kes bunuh Altantuya Shaaribuu menerusi kempen di seluruh minggu depan untuk menyerang balas gesaan sekumpulan NGO yang mahu Datuk Seri Anwar Ibrahim menyerahkan sampel DNA. Ketua Umum Pakatan Rakyat itu menolak gesaan kumpulan tersebut sambil berkata Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak yang seharusnya patuh untuk menyerahkan sampel DNA beliau dalam kes pembunuhan model Mongolia itu. Begitu juga dalam kes dakwaan membabitkan Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Datuk Seri Dr Rais Yatim. Setiausaha Agung PKR Saifuddin Nasution Ismail (gambar) pula berkata partinya akan memulakan kempen DNA mereka minggu depan untuk membalas demonstrasi yang diadakan pertubuhan-pertubuhan terbabit semalam. "DNA", kata beliau adalah singkat kepada "Datuk Najib Altantuya". "Akan ada siri ceramah. Kami akan edarkan risalah untuk menjelaskan apa yang berlaku dalam kes DNA dan saya merujuk kepada Datuk Najib Altantuya kerana DNA tidak merujuk kepada kes Anwar," kata beliau. "Kami sudah sediakan kesemua dokumen yang relevan," katanya lagi. Anwar juga berkata beliau tidak takut untuk menyerahkan sampel DNAnya tetapi khuatir tentang kaedah digunakan oleh pendakwa dalam menguruskan bukti kes. "Mereka mendakwa saya takut tetapi ia hanya pedaya politik jahat. Ini permainan mereka dan sekarang mereka bergantung pada dubur seorang untuk mempertahankan kuasa politik," katanya. Semalam, kira-kira 50 orang yang mewakili 30 badan bukan kerajaan berhimpun bagi mendesak Anwar menyerahkan sampel DNA beliau berhubung kes liwat bekas pembantu peribadinya Mohd Saiful Bukhari Azlan. Pengerusi Gagasan Anti Penyelewengan Selangor (GAPS) Hamidzun Khairuddin berkata Anwar tidak harus menggunakan jawatan beliau sebagai Ketua Pembangkang untuk meremehkan peraturan undang-undang demi mengaburi mata rakyat. "Kita juga mendesak badan kehakiman supaya tidak 'double standard' dalam isu ini. Kami rasakan bahawa keadilan tidak hanya diberikan pada Orang Kena Tuduh tetapi juga keadilan diberikan pada mangsa iaitu Saiful Bukhari yang menjadi mangsa liwat, seks di luar tabie ini," katanya. Pengerusi Pertubuhan Pribumi Perkasa Malaysia (Perkasa) Selangor Abdullah Mansor pula berkata Anwar perlu tampil menyerahkan sampel DNA beliau jika merasakan dirinya difitnah. Perbicaraan kes liwat itu kini berlangsung di Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur. Anwar, 63, didakwa meliwat pembantu peribadinya Mohd Saiful, 25, di Unit 11-5-1 Kondominium Desa Damansara di Jalan Setiakasih, Bukit Damansara, antara 3.01 petang dan 4.30 petang pada 26 Jun 2008. Terdahulu, di mahkamah hari ini pihak pendakwaan berhujah bahawa Mahkamah Tinggi boleh dan patut membenarkan permohonannya bagi dikeluarkan perintah supaya Anwar memberikan sampel DNA beliau. Dipetik Bernama, Peguam Cara Negara II Datuk Mohamed Yusof Zainal Abiden berkata permohonan itu mungkin tidak pernah dibuat sebelum ini tetapi dibenarkan mengikut undang-undang manakala Akta Keterangan 1950 memberikan kuasa kepada mahkamah untuk mengeluarkan perintah itu. "Demi kepentingan keadilan untuk kedua-dua pihak, mahkamah patut memerintahkan Anwar memberikan sampel DNA beliau bagi membolehkan mahkamah mengetahui perkara sebenarnya," katanya semasa mengemukakan hujah bagi dua permohonan. Permohonan pertama ialah supaya memerintahkan Anwar memberikan sampel DNA untuk dianalisis manakala yang keduanya ialah untuk menyemak semula keputusan perbicaraan dalam perbicaraan untuk menolak tiga barangan dan profil mengenainya dijadikan sebagai barang bukti. Pihak pendakwaan mahukan sampel daripada Anwar untuk dibandingkan dengan profil "Lelaki Y" yang ditemui dalam dubur pengadu Mohd Saiful. Pihak pendakwaan telah mengemukakan hujahnya – dan mahkamah telah bersetuju – bahawa sehelai tuala Good Morning, satu berus gigi dan satu botol air mineral yang diambil dari sel tempat Anwar ditahan semalaman pada 16 Julai, 2008 telah diperoleh menerusi cara yang tidak sah. Mengenai permohonan semakan semula itu, Mohamed Yusof dalam hujahnya berkata peguam yang mewakili Anwar, S.N Nair, telah dimaklumkan mengenai penahanan itu menerusi sepucuk surat yang dihantar menerusi faksimili ke pejabatnya sehari sebelum penahanan itu. Hujahnya, penahanan itu sekiranya dianggap sebagai tidak mematuhi undang-undang, tidak sewajarnya menyebabkan barang berkenaan ditolak daripada dijadikan barang bukti. Terdahulu, prosiding hari ini hampir tertangguh apabila peguam Karpal Singh meminta mahkamah menahan semua yang bertanggungjawab membocorkan dan menerbitkan hujahan Mohamed Yusof sebelum ia didengar di mahkamah. Hujahan itu telah diterbitkan oleh New Straits Times dan blog berita Malaysia Today. Karpal berkata laporan itu boleh disifatkan sebagai menghina mahkamah. Mohamed Yusof berkata beliau sendiri terkejut dengan laporan itu. Hakim Datuk Mohamad Zabidin Mohd Diah mengingatkan semua pihak bahawa perbicaraan sedang berlangsung dan sesiapa yang melakukan perbuatan menghina mahkamah akan "berdepan tindakan". Perbicaraan disambung esok dengan Karpal akan mengemukakan hujahan berhubung dua permohonan itu. |
ADA ORANG NIAGA MANUSIA LAGI UNTUNG:NI BUKTINYA Posted: 14 Mar 2011 05:20 PM PDT SEMALAM beberapa puak yang dipercayai diupah oleh Umno telah menaikkan manila kad mendesak supaya Anwar Ibrahim menyerahkan sample DNA nya. Desakan itu dibuat ekoran mahkamah memerintah Anwar menyerahkan sample DNA nya setelah mahkamah menolak bukti DNA yang diambil secara tidah sah semasa Anwar di tahan semalaman dalam lokap. Bila mahkamah menolak sepatutnya pendakwa merasa malu dan bertanggungjawab atas mengambil bukti salah dengan menarik balik kes berkenaan. Tidak perlu permohonan terhadap keputusan bicara dalam perbicaraan. Kita akur dengan mahkamah. Hakim mempunyai hak dan budibicaranya. Cuma kita tidak tahu apakah Anwar juga mempunyai hak yang tidak dapat diatasi oleh hak dan kuasa serta budi bicara mahkamah untuk tidak menyerahkan sample DNAnya. Di sini bukan soal Anwar penakut atau tidak, tetapi apakah arahan mahkamah itu wajar setelah mahkamah gagal mendapat DNN dari beliau cara tidak sah? Saya bersetuju dengan pandangan Presiden Pas, Abdul Hadi Awang bahawa tunjuk perasaan mendesak agar Anwar beri sample DNA adalah bermotif politik. Benar... kalau bukan kerana politik kenapa penunjuk perasaan itu gila-gila untuk mendesak Anwar. Banyak kes yang melibatkan kepentingan negara boleh dijadikan isu untuk mendesak mahkamah. Misalnya kes pembunuhan taukeh kosmetik bersama pegawai bank dan peguamnya. Kes itu adalah satu kes yang dahsyat yang belum pernah berlaku di negara ini. Dibunuh, dibakar dan dilempar abu dan tulangnya ke dalam sungai. Dahsyat! Tetapi kenapa si penunjuk perasaan tidak bertindak demikian. Tidak bangkit untuk membuat desakan supaya mahkamah menghukum si pelaku. Apakah mereka takut kepada India ke? Apabila mereka hanya mengambil bahagian dan menjadi 'berang' kepada kes Anwar (Melayu) nampak sangat yang kad manila yang mereka julang itu dibeli oleh pihak tertentu. Ah... takkanalah diberi RM1.50 (harga manila kad) sanggup berdemo. Nampaknya apa yang berlaku di Indonesia, mengambil upah dengan berdemo sudah berjangkit kepada segelintir rakyat negara ini. Apakah kegiatan ini ada sangkut paut dengan kelembapan ekonomi dan penganggur yang kian bertambah? Rasanya semua pihak tidak patut membiarkan perbuatan tidak bertamadun ini. Pihak penyokong Anwar tentunya tidak akan mendiamkan diri. Mereka juga ada akal tentu akan bertindak balas ke atas apa yang dilakukan oleh penunjuk perasaan yang diupah itu. Sudah terdengar ura-ura PKR akan mengadakan kempen atau pun tunjuk persaaan DNA juga. Kali ini mereka akan mendesak Najib Razak memberi DNA untuk kes pembunuhan Altantuya, manakala mendesak Rais Yatim untuk kes rogol pembantu rumah. Kempen itu akan diadakan besar-besar dan dijangka akan dilancarkan minggu depan. Pasti kempen itu tidak ada keperluan dan 'kosekuannya...' tetapi itulah yang akan berlaku. Bila isu dibawa ke dalam politik dan diselesaikan secara politik maka ia akan berpanjangan. Dunia politik tidak mengira apa. Kalau tahi Nik Aziz berwarna hijau pun puak UBN akan memprotes ataupun menggunakan sebagai isu untuk mencari laba mudah. Demikian juga kalau najis Mahathir tiba-tiba biru berbelang merah-merah, ia akan diambil menjadi isu oleh pihak yang melawannya. Nah demikian kotor dan bersahajanya dunia politik di negara ini. Apakah ini dikata maju dan kemajuan? Kalau PKR melancarkan perang kempen mendesak Najib memberi DAN dan mengebohkan semula kes pembunuhan Altantuya, pasti keadaan jadi kalut. Peperangan DNA akan berlaku di negaranya. Perang ini bolehlah dinamakan Durjananya Najib Anwar (DNA). Memang tiada keperluan untuk meminta Najib dan Rais Yatim menyerahkan DAN mereka, tetapi itulah politik yang saya katakan tadi ia akan mengeksploitkan apa saja yang tercapai tangan. Di sini untuk menghentikan perang sia-sia ini adalah baik kalau semua pihak berhenti berfikir secara kotor dan mulai berfikir dengan jilah. Mereka yang benci Anwar akan tidak merasa puas hati selagi Anwar tidak dipenjarakan. Kalaupun Anwar memberi DNAnya dan didapati dia tidak bersalah, penunjuk perasaan itu tetap akan melaksanakan kerjanya kerana mereka diupah. Di sini bukan soal keadilan dan kebenaran tetapi soal cari makan. Cari makan.... Sesuatu isu yang kita hadapai depanilah dengan waras dan profesional. Misalnya mengenai kes Anwar itu apabila mahkamah sudah menolak bukti itu, apakah perlu Anwar sendiri memberi bukti bagi menyalahkan diri sendiri? Logiknya bodohkan. Keadilan apa kalau Anwar di dalam dan orang lain diluar? Tentu tidak ada rasionalnya di sini. Jangan kata Anwar penakut, atau keengganan itu menampakan dia bersalah, apa yang perlu dilihat ialah keadilan yang waras di dalam hal ini. Janganlah mengharapkan Anwar akan masuk ke syurga setelah dia bertaubat dalam penjara sementara kita pula akan berjelapak dalam Neraka akhirnya kerana memberi keadilan kepadanya. Kepada penunjuk perasaan seharusnya juga mendesak dua tiga lagi DNA yang ditemui di lubang jubur pembacuh kopi itu agar tampil ke depan, kita juga nak tahu siapakah mereka. Ia bolah jadi DNA mereka yang yang bergelar menteri sebab ada menteri yang jadi gay di negera ini. Sepatutnya penunjuk perasaan upahan turut desak pembacuh kopi itu, memberi tahu dengan jujurnya bahawa selain Anwar orang-orang tertentu telah mencatut juburnya. Masakan ada dua tiga DNA kalau hanya seorang yang mencatut juburnya. Yang pastinya bukan seorang yang mencatut juburnya tetapi ramai. Ini bukan rekaan tetapi hasil pemeriksaan dijalankan ke atas jubur pembacuh kopi itu. [ttdi.kl.7:30 pm 15/03/11 http://msomelayu.blogspot.com/2011/03/susupan-malam.html] |
You are subscribed to email updates from BRIGED MP SEGAMBUT To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan